Jumat 27 Nov 2020 16:46 WIB

Jelang HUT OPM, TNI Belum Tingkatkan Pengamanan di Papua

Bagi TNI, aksi KKSB jelang HUT OPM adalah upaya tunjukkan eksistensi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Indira Rezkisari
Prajurit TNI AD.  TNI menyatakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) beraksi karena Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (HUT OPM) sudah dekat.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Prajurit TNI AD. TNI menyatakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) beraksi karena Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (HUT OPM) sudah dekat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI menyatakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) beraksi karena Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (HUT OPM) sudah dekat. TNI melakukan sejumlah upaya agar warga lokal tak terpengaruh oleh aksi-aksi itu.

"Biasa tiap mendekati 1 Desember KKSB selalu membuat ulah biar menunjukkan eksisnya dia," ujar Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, lewat sambungan telepon, Jumat (27/11).

Baca Juga

Suriastawa menerangkan, TNI tidak akan meningkatkan pengamanan di wilayah Papua menjelang HUT OPM. Prajurit TNI hanya akan melaksanakan tugas seperti biasa, yakni melakukan pembinaan teritorial di wilayah posko masing-masing. Dalam pelaksanaannya prajurit TNI akan membantu warga yang mengalami kesulitan.

"Hal itu (aksi KKSB) sering terjadi. Normal saja. Paling pengamanan terhadap masyarakat. Jangan sampai kegiatan masyarakat nanti terganggu," jelas dia.

Dia juga menyatakan, memasuki bulan Desember para kepala suku di Papua akan menggelar Upacara Adat Bakar Batu dengan menyembelih babi di wilayahnya masing-masing. Upacara Adat Bakar Batu ini merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat Propinsi Papua.

Dia menyampaikan, Upacara Adat Bakar Batu akan dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2020 di beberapa wilayah seperti Wamena, Sugapa, Ilaga, Puncak Jaya, dan Timika dipimpin oleh kepala suku masing-masing. Sementara pusat kegiatan akan dilaksanakan di lahan pembangunan Markas Kogabwilhan III di Timika Papua.

"Sebanyak 59 ekor babi akan disembelih yang merupakan bantuan dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto," ungkap dia.

Penyerahan bantuan 59 ekor babi dilakukan oleh Aspotwil Kaskogabwilhan III Brigjen TNI Dadang Rukhiyana dan Asops Kogabwilhan III Brigjen TNI Suswatyo kepada Perwakilan Kepala Suku. Bantuan tersebut diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules C-130 milik TNI dari Lanud Pattimura Ambon menuju Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua.

 

“Jadi nantinya pada tanggal 1 Desember 2020, pemerintah daerah bersama TNI-Polri akan bersilaturahmi dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan perwakilan masyarakat agar situasi dan kondisi Papua menjadi aman, damai dan penuh cinta kasih,” jelas dia.

Teranyar, KKSB kembali beraksi di Distrik Kenyam, Nduga, Papua, pada Kamis (27/11). Mereka menyerang pasukan tim gabungan yang tengah melakukan kegiatan pengamanan wilayah dan mengakibatkan tiga orang anggota TNI dari Yonif R 700/WYC menderita luka tembak.

"Kontak senjata terjadi sekitar pukul 15.15 WIT di sekitar Kampung Kendibam, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga,” ujar Suriastawa, Kamis (27/11) malam.

Suriastawa mengatakan, pasukan TNI yang terlibat kontak senjata tersebut merupakan pasukan gabungan dari Yonif R 700/WYC yang memiliki tugas rutin mengamankan wilayah Nduga dari gangguan KKSB. Menurut dia, kontak tembak terjadi kurang lebih selama 30 menit. TNI melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut hingga petang.

Dari kejadian tersebut, tiga orang prajurit TNI menderita luka tembak. Suriastawa mengatakan, ketiganya sudah mendapatkan perawatan pertama di lapangan dan telah dievakuasi dari lokasi kejadian ke RSUD Mimika, Papua, dengan aman menggunakan helikopter Caracal TNI Angkatan Udara (AU).

“Yang bersangkutan dalam keadaan stabil dan baik-baik saja. Bagaimanapun, TNI siap berkorban apa saja demi keselamatan masyarakat Papua dan bangsa Indonesia," terang dia.

Dia menjelaskan, dari kejadian itu ada kemungkinan pihak KKSB ada yang tertembak dan luka parah. Hal itu ia katakan berdasarkan informasi dari prajurit TNI yang terlibat langsung kontak tembak, masyarakat sekitar, dan bukti-bukti yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian. Namun anggota KKSB yang terluka itu dibawa dan disembunyikan oleh rekannya.

Suriastawa menyatakan, TNI tidak akan pernah lelah untuk mengamankan wilayah Papua dari gangguan kelompok pengacau. TNI juga akan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok-kelompok itu agar Papua bisa damai dan aman.

"Dan akan melakukan pengejaran kepada mereka agar Papua bisa damai dan aman terutama menjelang bulan damai dan kasih dalam rangka menyambut perayaan Natal 2020,” kata Suriastawa.

Di sisi lain, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM), Sebby Sambom, mengungkapkan baku tembak terjadi sekitar pukul 13.00-16.00 WIT. Dia menyatakan, baku tembak tersebut dilakukan dengan pasukan TNI-Polri yang baru mengirim 4.000 pasukan dari Jakarta.

"Komandan Operasi TPNPB Kodap Ndugama, Pemne Kogeya, membenarkan, korban sementara pihak TPNPB Ndugama tidak ada yang korban. Dan pihak TNI-Polri ada korban namun belum pastikan," kata Sebby lewat pesan singkat kepada Republika, Kamis (26/11) petang.

Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, sekitar pukul 16.00 WIT terdapat helikopter yang masuk dari arah Timika, Papua, dan kemudian kembali ke arah Timika. Dia telah mengonfirmasi, ada tiga anggota TNI yang terkena timah panas dari TPNPB.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement