REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menegaskan dalam Apel Kebangsaan dan Deklarasi Menjaga Kebhinekaan serta Keutuhan NKRI mengungkapkan bahwa, Bhineka Tunggal Ika dapat menjadi salah satu lem perekat untuk menyatukan perbedaan di tengah-tengah kemajemukan Indonesia.
Berlangsung pada Jumat (27/11) di Halaman Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, menurut Gubernur Erzaldi hal tersebut harus dijaga mengingat bangsa Indonesia sudah dikenal dengan kemajemukan yang terdiri dari bermacam suku bangsa, agama, bahasa, dan budaya yang hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurutnya, ragam perbedaan yang ada di Indonesia ini merupakan aset yang tak ternilai untuk menjadikan negara ini kuat sehingga, menekankan bahwa sebagai rakyat Indonesia persatuan dan kesatuan harus selalu dijaga.
"Untuk itu hari ini, kami bersama forkopimda, DPRD, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu, menjaga kedamaian di negeri kita, terkhusus di Babel. Agar tidak terganggu oleh hal-hal yang akan memecah belah negara kita. Hal itulah hari ini kita deklarasikan, sehingga NKRI tetap utuh menjadi negara maju," ungkapnya.
Kapolda Kepulauan Babel Anang Syarif Hidayat juga mendukung hal yang diungkapkan Gubernur Erzaldi. "Di antara perbedaan, kita punya prinsip yang sama, yaitu menjaga NKRI," tegasnya.
Di kesempatan yang sama Ketua DPRD Babel Amri Cahyadi juga menuturkan bahwa, aksi deklarasi damai bertujuan menolak radikalisme, aksi kekerasan, sikap anti-toleran dalam menjaga kebhinekaan sebagai modal pembangunan sosial.
"Dengan deklarasi ini, saya yakin seluruh elemen masyarakat kita tidak mudah dipecahbelahkan oleh siapapun. Kita bersatu di bawah naungan Bhineka Tunggal Ika," ungkapnya.
Dirinya juga mengulangi ungkapan Gubernur Erzaldi yang menyatakan bahwa, Bhineka Tunggal Ika layaknya lem perekat untuk menyatukan perbedaan di tengah-tengah kemajemukan bangsa, merupakan hal yang tepat untuk dilakukan sehingga, negeri ini tetap utuh dalam NKRI.
Kegiatan apel ini diikuti Gubernur Erzaldi, Wakil Gubernur Abdul Fatah, Ketua DPRD Babel, Forkopimda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan berbagai elemen masyarakat.