Jumat 27 Nov 2020 17:52 WIB

Tentara Israel Tangkap 10 Warga Palestina di Tepi Barat

Kendaraan militer Israel menyerbu Kota Jenin.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
 Polisi perbatasan Israel berjaga-jaga saat buldoser Israel menghancurkan sebuah rumah di kawasan Tepi Barat Masafer dekat Yatta, 25 November 2020. Israel secara rutin menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat dengan alasan hilangnya izin bangunan di daerah tersebut.
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Polisi perbatasan Israel berjaga-jaga saat buldoser Israel menghancurkan sebuah rumah di kawasan Tepi Barat Masafer dekat Yatta, 25 November 2020. Israel secara rutin menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat dengan alasan hilangnya izin bangunan di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pasukan Israel menangkap 10 warga Palestina di berbagai bagian di Tepi Barat pada Jumat (27/11) malam. Hal ini disampaikan Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) sebagaimana dilansir di kantor berita Palestina, Wafa, Jumat (27/11).

Laporan tersebut menyatakan pasukan Israel menangkap empat warga Palestina, termasuk dua saudara laki-laki, setelah menggeledah rumah keluarga mereka di Desa Beit Dajan, sebelah timur kota Nablus, Tepi Barat utara.

Baca Juga

Di tempat lain di Tepi Barat utara, kendaraan militer Israel menyerbu Kota Jenin. Tentara Israel menangkap kembali dua mantan tahanan. Tentara juga melakukan dua serangan terpisah di kota al-Yamun dan Silat al-Harithiya, barat dan barat laut kota Jenin yang mengakibatkan penahanan dua warga Palestina.

Serangan militer serupa dilakukan di Desa Deir Ghazaleh, timur laut kota, mengakibatkan penahanan warga Palestina lain. Sementara di Distrik Bethlehem, tentara Israel menangkap kembali seorang mantan tahanan setelah menghentikan dan memerintahkan dia keluar dari kendaraan di dekat blok pemukiman kolonial Gush Etzion.

Dia diidentifikasi sebagai penduduk kamp pengungsi Dheisha, di selatan kota. Pasukan Israel sering menyerbu rumah-rumah Palestina hampir setiap hari di seluruh Tepi Barat dengan dalih mencari orang-orang Palestina yang dicari. Langkah tentara Israel memicu bentrokan dengan penduduk.

Penggerebekan yang juga terjadi di daerah-daerah di bawah kendali penuh Otoritas Palestina, dilakukan tanpa surat perintah penggeledahan. Mereka melakukan penangkapan kapan pun dan di mana pun.

Di bawah hukum militer Israel, komandan militer memiliki otoritas eksekutif, legislatif dan yudisial penuh atas 3 juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat. Warga Palestina tidak memiliki suara terhadap bagaimana otoritas ini dijalankan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement