REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Deputi Gubernur Bank Negara Pakistan (SBP) Seema Kamil menyampaikan industri perbankan syariah berpotensi besar meningkatkan akses layanan keuangan di negara tersebut. Hal itu disampaikan Kamil dalam sesi pengukuhan Islamic Finance Expo & Conference.
"SBP sepenuhnya mendukung industri perbankan Islam dan industri ini dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan jangkauan layanan keuangan yang sesuai dengan Syariah," kata Kamil dilansir dari the News pada Jumat (27/11).
Kegiatan Islamic Finance Expo & Conference diselenggarakan oleh Professional Network bekerjasama dengan Institute of Business Administrasi Center for Excellence in Islamic Finance. Kamil menekankan SBP berupaya sekuat tenaga mencapai target yang ditetapkan dalam Strategi Inklusi Keuangan Nasional bagi perbankan syariah.
"Yang diperkirakan akan mencapai bagian 25 persen dalam total aset dan simpanan industri perbankan dan 30 persen bagian dalam total jaringan cabang industri pada akhir tahun 2023," ujar Kamil.
Kamil mengatakan pangsa perbankan Islam dalam pembiayaan perumahan telah melampaui perbankan konvensional. Ia meyakini warga Pakistan lebih memilih memiliki pembiayaan perumahan tanpa bunga.
"Karena mereka mengasosiasikan bahwa Riba menghilangkan Barakah dari rumah mereka jika dibiayai dengan pinjaman berbasis bunga," ucap Kamil.
Presiden Bank Meezan Irfan Siddiqui pada konferensi tersebut mengatakan visi jangka menengah untuk perbankan Islam adalah mencapai 50 persen pangsa pasar di Pakistan. Hal ini mengingat tingginya permintaan publik dan pertumbuhan keuangan Islam.
"Kami perlu memberikan kualitas layanan yang lebih tinggi kepada pelanggan kami sambil memastikan kepatuhan Syariah dan penggunaan teknologi," sebut Siddiqui.