REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya masih terus mengalami penambahan. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, mayoritas dari total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 adalah orang tanpa gejala (OTG).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, sebanyak 70-75 persen dari total keseluruhan kasus positif Covid-19 bertatus asimtomatik (tanpa gejala). Artinya, kondisi saat ini sudah tak bisa diketahui lagi orang yang terpapar Covid-19 atau tidak.
"Di sini kita harus berhati-hati penyebaran Covid-19 ini," kata dia, Jumat (27/11).
Menurut dia, pasien tanpa gejala itu sangat berpotensi menjadi penyebar Covid-19 di tengah masyarakat. Apalagi, saat ini sudah tidak ada lagi pembatasan yang dilakukan seperti awal pandemi terjadi. Sementara aktivitas masyarakat mulai kembali berjalan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang digiatkan pemerintah.
Karena itu, menurut dia, tak ada cara lain untuk menghindar dari penularan Covid-19 selain dengan penerapkan protokol kesehatan. "Itu harus menjadi komitmen kita," kata dia.
Uus menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan penelusuran (tracing), pengetesan (testing), dan penanganan (treatment), kepada setiap kasus yang ada. Para pasien yang telah dinyatakan terkonfirmasi juga diharuskan menjalani isolasi tersentralistik di tempat yang telah disediakan pemerintah. Sebab, jika pasien menjalani isolasi mandiri di rumah, dikhawatirkan akan muncul klaster keluarga.
Namun, Dinas Kesehatan Kota Tasikmslaya sekarang justru khawatir jika tempat isolasi yang tersedia tak dapat mencukupi jumlah pasien yang terus bertambah. "Yang kita khawatirkan, kemampuan kita di bawah kejadian kasus. Karena kasus banyak," kata Uus.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, hingga Jumat pagi terdapat 667 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara akumulatif. Sebanyak 389 orang telah dinyatakan sembuh, 254 orang masih menjalani isolasi, dan 24 orang meninggal dunia.