REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Shabrina Zakaria
Sejak Jumat (27/11) subuh WIB, satu per satu karangan bunga tiba halaman di Rumah Sakit Ummi, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Belasan karangan bunga ini ditujukan untuk satu nama, yakni pendiri Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Habib Rizieq pada Rabu (26/11), menjalani general check up di RS Ummi bersama istrinya, Syarifah Fadhlun Yahya. Pada Kamis (26/11), berita tentang Habib Rizieq mendapat perhatian masyarakat. Hingga Jumat, pentolan FPI tersebut masih berada di RS Ummi untuk menanti kabar mengenai swab test yang dilakukan dokter.
Pantauan Republika, setidaknya sekitar 15 karangan bunga yang berjejer di halaman RS Ummi. Sembilan di antaranya disandarkan di tembok sebelah kiri, tiga di antaranya diletakkan di lobi, dan sisanya di sisi kanan halaman rumah sakit. Belasan pengunjung rumah sakit terlihat duduk membelakangi karangan bunga yang terletak di bagian lobi.
“Ada banyak tuh (karangan bunga). Mulai datang Subuh, tapi ada yang pakai surat jalan, ada yang nggak,” ujar salah seorang petugas keamanan di lokasi, yang enggan disebutkan namanya.
Pesan yang disampaikan dari karangan bunga tersebut pun beragam. Sebagian besar, mereka mendoakan kesembuhan atas Habib Rizieq. Serta menyampaikan rasa cinta mereka. “Sehat selalu Habib”, “Doa kami untuk HRS”, “Kami cinta HRS”, “Habib I Love You”.
Pengirim karangan bunga juga terlihat beragam. Ada yang mengatasnamakan masyarakat Bogor, presidium PA 212 Slamet Ma’arif, pecinta habib, laskar Bogor, pendukung habib, santri muda Bogor, dan lain sebagainya.
Namun, petugas pengamanan yang lain mengatakan, pengirim dari belasan karangan bunga tersebut tidak muncul. Hanya dikirim dengan jasa pengiriman. Petugas pengamanan itu juga tidak melihat orang terindikasi hendak menjenguk Habib Rizieq.
Pantauan di pintu masuk, memang tidak ada tanda-tanda kedatangan jamaah FPI yang ingin menjenguk Habib Rizieq. “Kan sudah diatur nggak boleh ada yang jenguk,” sang petugas.
Ada yang menarik perhatian dari salah satu karangan bunga ucapan dukungan terhadap Habib Rizieq. Sebab, karangan bunga itu merupakan satu-satunya yang menggunakan ucapan mesra dan mencantumkan nama. "Sayangku Yang Mulia, Cepat Sembuh Aku Rindu Duduk Cantik XXX. Kak Ema," tulis pesan dalam karangan bunga itu.
Karangan bunga itu memiliki warna dasar merah dan oranye, dihiasi dengan bunga-bunga berwarna kuning. Letaknya ada di balik pagar rumah sakit dekat palang pintu otomatis parkir kendaraan. Kondisinya hampir roboh tapi masih ditopang tali plastik yang terikat di pagar.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti siapa identitas pengirim dari karangan bunga yang menyebut dirinya sebagai ‘Kak Ema’ itu. Yang pasti, hingga siang hari usai sholat Jumat, karangan-karangan bunga itu satu per satu dipindahkan ke bagian dalam rumah sakit sekitar pukul 13.40 WIB. Ketika ditelusuri, rupanya semua karangan bunga dipindahkan ke area parkir motor dan mobil RS Ummi.
Direktur Utama (Dirut) RS Ummi, Andi Tatat membenarkan jika Habib Rizieq dilarang dijenguk oleh siapa pun, bahkan dari pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI. Dia menjelaskan, pasien dirawat di ruangan president suit dengan penjagaan pihak keluarga.
“Nggak ada (yang jenguk), nggak boleh. Sesuai arahan memang protokol semua pasien apapun itu tidak boleh ada yang jenguk. Itu berlaku semuanya,” ucap Andi saat dikonfirmasi kemarin.
Andi tidak menyinggung sama sekali tentang tes usap yang dijalani Habib Rizieq. Hanya saja, kata dia, tim dokter selalu memantau kondisi kesehatan Habib Rizieq yang dianjurkan untuk beristirahat total. “Karena kalo beliau sudah 'dilepas' (menjalani pemeriksaan), beliau langsung segera aktivitas lagi,” kata Andi.
Pada Kamis sekitar pukul 22.00 WIB, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser, Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel (Inf) Robby Bulan, dan Kasatpol PP Kota Bogor Agustian Syachaparat menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke RS Ummi Kota Bogor.
Menurut Bima, kedatangannya bertujuan untuk mencegah kerumunan massa yang mungkin menjenguk Habib Rizieq, lantaran derasnya pemberitaan. Bima mengaku, kunjungannya juga dibarengi dengan pertemuan dengan manajemen RS.
"Saya, Pak Kapolres, Pak Dandim berkoordinasi dengan RS Ummi terkait keberadaan Habib Rizieq di sini untuk diobservasi. Karena habib juga minta tidak dijenguk, karena fokus istirahat tidak hadir di sini, kita tidak ingin ada kerumunan," kata Bima saat ditemui di RS Ummi.
Menurut Bima, selain memang tidak bisa dibesuk, dikhawatirkan jika jamaah mendatangi RS Ummi malah bisa menjadi klaster penyebaran Covid-19. Karena itu, ia mengajak jamaah agar mendoakan kesehatan Habib Rizieq dari rumah saja.
"Sebaiknya tidak berkumpul, Kita akan monitor semua di sini oleh Satpol PP, Pak Dandim, Pak Kapolres kita monitor di sini," kata Bima.