Sabtu 28 Nov 2020 10:15 WIB

Cher Bantu Gajah Paling Kesepian di Dunia Keluar Pakistan

Kaavan merupakan satu-satunya gajah Asia yang menghuni kebun binatang Pakistan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Foto dari Departemen Informasi Pers Pakistan menunjukkan pertemuan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan (kanan) dengan ikon pop Amerika Cher di Islamabad, Pakistan, 27 November 2020.
Foto: EPA
Foto dari Departemen Informasi Pers Pakistan menunjukkan pertemuan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan (kanan) dengan ikon pop Amerika Cher di Islamabad, Pakistan, 27 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi dan aktris ikonik, Cher, turut andil dalam penyelamatan seekor gajah yang dijuluki “paling kesepian di dunia”. Cher berada di Pakistan untuk ikut melepas gajah bernama Kaavan itu dari kebun binatang Pakistan setelah bertahun-tahun diminta oleh kelompok dan aktivis hak-hak hewan.

Menurut laporan Fox News, Sabtu (28/11), dengan alasan masalah keamanan, jadwal Cher tidak dipublikasikan. Namun, penyanyi legendaris pemenang Golden Globe itu juga berbagi kabar melalui media sosial.

Baca Juga

Cher berterima kaish kepada perdana menteri karena telah mengizinkannya membawa Kaavan ke Kamboja. Penyanyi 74 tahun itu juga membuat film dokumenter tentang Kaavan dan mengatakan bahwa "membuat dokumenter akan menghangatkan hati."

Cher diketahui bertemu dengan Perdana Menteri Imran Khan pada hari Jumat. Cher juga diperkirakan akan kembali mengunjungi Kaavan di kemudian hari.

Kantor Menteri Khan telah merilis video sang penyanyi duduk dengan perdana menteri di luar halaman luas di kediaman Khan. Kaavan akan berangkat ke tempat perlindungan di Kamboja akhir pekan ini.

Martin Bauer, juru bicara Four Paws International dari kelompok kesejahteraan hewan global mengapresiasi upaya selebritas yang peduli kehidupan satwa.

"Selebritas yang menyuarakan suaranya untuk tujuan baik selalu disambut baik, karena mereka membantu memulai wacana publik dan meningkatkan tekanan pada otoritas yang bertanggung jawab,” kata Bauer yang juga memimpin tugas untuk menyelamatkan Kaavan sejak 2016.

Kisah hidup Kaavan mendapat perhatian internasional dan gajah yang dianggap tidak bahagia itu didiagnosis mengalami kerusakan fisik dan emosional. Khalil telah merawat banyak luka dan penyakit gajah selama tiga bulan terakhir.

Kaavan telah didiagnosis oleh dokter hewan karena kelebihan berat badan, namun kekurangan gizi serta menderita masalah perilaku akibat isolasi. Cher pun ikut bersuara lantang untuk membantu mengadvokasi pemindahan Kaavan agar mendapatkan perawatan yang lebih baik dari Four Paws yang sering melakukan misi penyelamatan hewan.

Lembaga tersebut akan membawa Kaavan ke tempat perlindungan di Kamboja.  Di sana, Kaavan akan menerima bantuan fisik dan psikologis selama bertahun-tahun.

Kondisi Kaavan dianggap memburuk disebabkan oleh kelalaian sistemik, sehingga pengadilan tinggi Pakistan pada Mei lalu memerintahkan penutupan Kebun Binatang Marghazar di Ibu Kota Islamabad, tempat Kaavan menghabiskan sebagian besar hidupnya. Pemeriksaan medis pada bulan September menunjukkan kuku Kaavan retak dan tumbuh terlalu banyak.

Kondisi itu merupakan hasil dari bertahun-tahun tinggal di kandang yang tidak layak dengan lantai yang merusak kakinya. Gajah juga mengembangkan perilaku termasuk menggelengkan kepala selama berjam-jam, yang menurut tim medis dokter hewan dan ahli satwa liar sebagai penyebab kebosanannya.

photo
Kaavan, gajah di kebun binatang Maragzar di Islamabad, Pakistan, 23 November 2020. Satu-satunya gajah Asia di Pakistan ini dikirim kembali ke habitat permanen gajah di Kamboja setelah 35 tahun di Pakistan. - (EPA)

Kaavan telah berada di kebun binatang selama 35 tahun, termasuk menyaksikan kehilangan pasangannya pada tahun 2012. Pasangannya mati setelah infeksi berubah menjadi gangren dan tubuhnya terbaring di samping Kaavan selama beberapa hari sebelum dipindahkan.

Hal itu disampaikan Dr Amir Khalil, seorang dokter hewan yang juga menyebutkan Kaavan patah hati setelah pasangannya mati. Selama tiga bulan terakhir, tim Four Paws termasuk dokter hewan Khalil dan Dewan Manajemen Margasatwa Islamabad telah memperjuangkan sang gajah untuk keluar dari kebun binatang tersebut.

Khalil telah menghabiskan tiga bulan terakhir mencoba membuatnya siap untuk perjalanannya ke Kamboja. Kaavan menjalani diet buah dan sayuran dan telah kehilangan setengah ton (450 kilogram).

Sebelumnya, Kaavan mengonsumsi 250 kilogram (550 pon) tebu murni setiap hari, dengan sesekali makan buah dan sayur. Dokter mengeklaim ini adalah pertama kalinya dalam 30 tahun dia mengembangkan ikatan emosional yang kuat dengan hewan. Sekarang, "gajah paling kesepian di dunia" datang dengan tertatih-tatih saat dia mendengar suara Khalil.

"Saya selalu bergerak, jadi tidak pernah membiarkan diri saya mengembangkan keterikatan emosional, tetapi dengan Kaavan dia tidak bisa menolak,” kata Khalil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement