REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Debat ketiga Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung berlangsung di Hotel Sultan Raja, Kabupaten Bandung, Sabtu (28/11). Tema dari debat terakhir ini adalah pemberantasan penyalahgunaan narkoba dan penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Bandung.
Calon Bupati Bandung nomor urut 3, Dadang Supriatna menyebut, pandemi ini memberikan dampak bukan hanya di Kabupaten Bandung tapi juga dunia. Dalam kondisi ini, dia menyebut, ada tiga langkah yang perlu dihadapi. Yaitu pencegahan, rehabilitasi dan pemberdayaan.
"Dalam rangka pemulihan ekonomi kita memiliki 3 langkah strategi, yakni memperbaiki industri pariwisata, pertanian, idustri kreatif," kata Dadang.
Adapun dalam penanggulangan dampak, Dadang memiliki langkah dengan menjanjikan modal usaha di setiap RW. Dengan sebesar 60 juta rupiah.
Sementara untuk calon Bupati nomor urut satu Kurnia Agustina menyebut, perlu membuat langkah dan strategi dari penanganan dan dampak pandemi Covid-19. Dari sisi penanganan, Nia, sapaannya, perlu adanya peningkatan pelayanan di Puskesmas dan RSUD.
"Terutama untuk peningkatan ruang isolasi. Juga rekrutmen untuk relawan dalam ruang pencegahan. Kemudian kalau dari aspek ekonomi, kita mempunyai program swasembada daerah, pembiayaan inovatif untuk 70 ribu UMKM 4.0, memperbanyak pasar online, gerak lokal, belanja warung tetangga," kata Nia.
Di sisi lain, Nia pun berjanji, akan menambahkan dua ribu ruang kelas baru sebagai relaksasi pendidikan. Dia pun berjanji untuk adanya penambahan laboratorium kesehatan khusus suspek Covid-19.
Dari nomor urut dua, calon Bupati Bandung Yena Iskandar menyebut ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni bagaimana menangani penyakit dan dampaknya. Dalam menangani penyakit, lanjut Yena, perlu adanya cara untuk melindungi masyarakat dan garda terdepan penanganan pandemi Covid-19 sepeti tenaga kesehatan dan kepolisian.
"Penanganan dampak, kita memberikan stimulus pada ekonomi kerakyatan seperti pertanian, peternakan, UMKM, penambahan pupuk gratis, pemberian bibit dan memberikan pinjaman modal tanpa modal dan bekerja sama dengan asuransi. Kami memprioritaskan program padat karya, seperti membangun irigasi pertanian dan trotoar," kata Yena.