REPUBLIKA.CO.ID, DHARMASRAYA -- Sepasang harimau muda yang diberi nama Putra Singgulung dan Putri Singgulung sudah dilepasliarkan oleh Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PR-HSD) ARSARI dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA)Sumatera Barat pada Jumat (27/11) kemarin.
Kepala BKSDA Sumbar Erly Sukrismanto mengatakan, proses lepas liar sepasang harimau ini sudah dimulai sejak kamis (26/11). Putra dan Putri dilepaskan di kawasan hutan lindung di Sumatera Barat.
"Walaupun perjalanan cukup berat, namun kami sangat berbahagia bisa melaksanakan amanah dari Direktorat Konservasi Sumber Daya Alam (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk mengembalikan sepasang satwa liar yang terancam punah ini kembali ke habitat alaminya," kata Erly, melalui siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (28/11).
Putra dan Putri Singgulung sebelumnya telah dititiprawatkan selama kurang lebih lima bulan di PR-HSD ARSARI.
Putri Singgulung mulai direhabilitasi sejak 14 Juni 2020 dan Putra Singgulung sejak 29 Juni 2020. Keduanya diamankan BKSDA lantaran kerap menampakkan diri bertiga dengan induknya di dekat lahan pertanian warga di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubuang, Kabupaten Solok. Setelah Putra dan Putri diamankan BKSDA, induk mereka tidak lagi menampakkan diri. Besar kemungkinan sang induk telah kembali ke habitatnya di dalam hutan lindung.
Sebelum dilepasliarkan PR-HSD ARSARI telah melakukan pemeriksaan kesehatan keduanya tanggal 22-23 November 2020. Baik Putra maupun Putri dalam kondisi sehat, tidak ada gangguan fisik. Pertumbuhan keduanya menurut Erly cukup signifikan baik berat badan maupun panjang tubuh, serta telah memilik gigi permanen yang lengkap.
"Sehingga kami telah merekomendasikan kesiapannya untuk lepas liar,” kata dokter hewan dan Manajer Operasional PR-HSD ARSARI Kartika Amarilis.
Saat lepas liar, Putra Singgulung terlebih dahulu melakukan lompatan pertama ke alam. Baru disusul oleh Putri Singgulung sekitar 3 jam kemudian.