Ahad 29 Nov 2020 00:10 WIB

Syekh Al-Azhar Diminta UEA Fatwa Sesat Ikhwanul Muslimin?

Uni Emirat Arab dikabarkan minta Syekh Al-Azha fatwa sesat Ikhwanul Muslimin

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nashih Nashrullah
Uni Emirat Arab dikabarkan minta Syekh Al-Azha fatwa sesat Ikhwanul Muslimin. Logo ikhwanul muslimin
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
Uni Emirat Arab dikabarkan minta Syekh Al-Azha fatwa sesat Ikhwanul Muslimin. Logo ikhwanul muslimin

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO—  Petinggi dari Uni Emirat Arab (UEA) dikabarkan mendesak Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmad Al-Tayeb untuk mengeluarkan pernyataan anti Ikhwanul Muslimin.

Permintaan ini ditolak secara halus oleh Al-Tayeb. Seperti diungkapkan The New Arab, sumber dari Dewan Ulama Senior Al-Azhar mengatakan petinggi dari UEA telah menghubungi Al-Tayeb. Dalam komunikasi tersebut, pihak UEA meminta Al-Tayeb untuk mengeluarkan pernyataan anti Ikhwanul Muslimin.

Akan tetapi, Sang Imam Besar justru meyakinkan pihak UEA bahwa melibatkan Al-Azhar dalam konflik tersebut dapat melemahkan posisi organisasi tersebut. Al-Tayeb menyatakan bahwa dia tak ingin membahayakan reputasi Al-Azhar dan juga dirinya sendiri dengan mencampuri konflik politik.

Sebelumnya, Dewan Ulama Senior Arab Saudi/ Saudi Council of Senior Scholars (CSS) mengeluarkan fatwa yang mengklasifikasikan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris. Fatwa tersebut baru dikeluarkan pada bulan ini.

"(Ikhwanul Muslimin merupakan) sebuah kelompok teroris yang tidak merepresentasikan pendekatan Islam," jelas keterangan dalam fatwa tersebut, seperti dilansir Middle East Monitor.

Tak lama setelah itu, Konsil Fatwa UEA juga menunjukkan posisi yang sama. Konsil Fatwa UEA menyebut bahwa Ikhwanul Muslimin beserta kelompok-kelompok ekstrimis dan kejam yang lahir dari kelompok tersebut selalu dikenal tak mematuhi aturan dan menimbulkan konflik. 

Sumber: https://www.middleeastmonitor.com/20201127-uae-pressure-on-al-azhar-to-issue-anti-muslim-brotherhood-statement-fails/  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement