REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) berawal dari kegiatan pasar di Wuhan, China. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak ingin pasar menjadi tempat penularan Covid-19 sehingga protokol kesehatan (prokes) harus ditegakkan supaya jumlah kasus tidak semakin banyak.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Kirana Pritasari mengingatkan kasus Covid-19 pertama kali ditemukan dari pasar di Wuhan. "Kami tidak ingin pasar Indonesia yang sangat dekat dengan keluarga yang memilih bahan makanan dari pasar kemudian bisa menjadi tempat penyebaran Covid-19," katanya saat membuka acara penyerahan bantuan westafel cuci tangan sekaligus sosialisasi 3M di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (28/11).
Sebab, dia menambahkan, pasar menjadi tempat berkumpul banyak orang yang saling berinteraksi. Di sana terdapat pedagang yang bukan hanya berasal dari sekitar pasar melainkan juga dari luar kota. Begitu pula dengan pembelinya.
Dia meminta pasar ini harus menerapkan prinsip pasar sehat yang harus aman, nyaman, sehat, dan memperhatikan standar kesehatan lingkungan. Pihaknya berharap pasar bisa menjadi tempat umum yang dikunjungi bisa menerapkan protokol kesehatan selama pandemi virus terjadi.
"Kami mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah, lurah, camat, kemudian masyarakat yang mengunjungi pasar," ujarnya.
Ia meminta PD Pasar Jaya sebagai pengelola pasar bisa konsisten dalam menjalankan protokol kesehatan. Artinya jika dulu mungkin orang yang tidak pakai masker masih diizinkan masuk pasar namun sekarang harus menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan memakai sabun, dan menjaga jarak.
"Di masa pandemi ini, kami berharap pasar yang menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Selain itu, ia meminta masyarakat harus mematuhi prokes. Pengunjung yang akan masuk pasar diharapkan mencuci tangan ketika akan masuk pasar dan keluar dari pasar.
"Jadi masuk dan keluar dalam kondisi yang bersih," ujarnya.