REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina EP selaku Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas berhasil menyelesaikan SP Bambu Besar di Kabupaten Karawang, Jawa Barat dan SKG Betung di Kabupaten Banyu Asin, Sumatra Selatan lebih cepat dari target. Kedua proyek tersebut dapat menambah produksi minyak sebesar 2.738 barel minyak per hari (bopd) dan gas sebesar 15,52 MMscfd.
Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas, Luky A Yusgiantoro mengapresiasi kinerja PT Pertamina EP dalam merealisasi SP Bambu Besar lebih cepat dari target. Sehingga pada 2020 ini sudah berhasil mendapatkan tambahan produksi.
"Dalam kondisi pandemi Covid-19 dan harga minyak yang rendah, capaian ini sangat luar biasa. Karena untuk mencapainya, dibutuhkan usaha tambahan di lapangan," kata Luky, Sabtu (28/11).
Proyek SP Bambu Besar berkonstribusi menghasilkan tambahan produksi minyak sebesar 2738 bopd dan gas 5.52 MMscfd. Sementara SKG Betung dapat menjaga produksi gas sebesar 10 MMscfd.
Direktur Pengembangan dan Operasi PT Pertamina Hulu Energi, selaku Sub Holding Upstream, Taufik Adityawarman menyampaikan, komitmen Pertamina EP penyelesaian proyek-proyek dengan berbagai tantangan di tengah pandemi Covid-19.
"Kami sangat mendukung optimalisasi atas aset-aset idle yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga terjadi efisiensi dan dapat direplikasi di tempat lain," kata Taufik.