Ahad 29 Nov 2020 13:16 WIB

Dampak Pandemi, Black Friday Catat Rekor Penjualan Online

Black Friday disebut menjadi penjualan online terbesar dalam sejarah AS

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Christiyaningsih
Black Friday (ilustrasi)
Foto: Wikimedia
Black Friday (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Penjualan daring (online) Black Friday yang jatuh pada Jumat (27/11) mencapai rekor baru tahun ini. Banyak orang Amerika yang waspada terhadap penyebaran virus sehingga memilih untuk mengisi keranjang secara virtual dibandingkan aslinya.

Menurut Adobe Analytics yang melacak belanja online, konsumen menghabiskan sekitar 9 miliar dolar AS pada situs web ritel AS pada Black Friday. Seperti dilansir AP News pada Sabtu (29/11), jumlah tersebut naik 22 persen dibandingkan rekor sebelumnya yakni 7,4 miliar dolar AS yang ditetapkan pada tahun lalu.

Baca Juga

Lalu lintas ke toko fisik anjlok karena pelaku usaha ritel mencoba mencegah keramaian dengan memotong jam kerja mereka dan membatasi penawaran diskon doorbuster (diskon dengan rentang waktu).

Kunjungan toko AS turun 52 persen pada Black Friday, menurut Sensormatic Solutions, pelacak ritel. Lalu lintas di Timur Laut dan Barat lebih lambat dibandingkan di Barat Tengah dan Selatan, kata Brian Field, direktur senior konsultasi ritel global Sensormatic.

Perhiasan dan alas kaki mengalami penurunan penjualan langsung terbesar, menurut pelacak belanja RetailNext. Penjualan pakaian turun 50 persen, sementara penjualan perlengkapan rumah turun 39 persen.

Meski mengalami penurunan pada belanja offline, Field menyebutkan Black Friday kemungkinan menjadi salah satu hari belanja terbesar di AS pada tahun ini. Banyak orang masih akan berbelanja untuk liburan secara tatap muka dengan memilih hari kerja, ketika tidak banyak keramaian.

Diskon toko yang lebih besar dan kekhawatiran tentang waktu pengiriman yang lama saat belanja online juga dapat menarik pembeli saat mendekati Natal. Adobe memproyeksikan, Black Friday menjadi penjualan online terbesar dalam sejarah AS dengan perkiraan pengeluaran 10,8 miliar dolar AS hingga 12,7 miliar dolar AS.

Salah satu alasannya, banyak orang berbelanja barang-barang online seperti bahan makanan dan alkohol yang biasa mereka beli secara langsung sebelum pandemi. Hadiah-hadiah yang lebih tradisional seperti Hot Wheels, set Lego, Apple AirPods, televisi Samsung dan video game termasuk di antara penjualan yang terbesar.

Pelaku usaha ritel besar seperti Walmart dan Target diuntungkan dengan lonjakan ini. Akan tetapi, pengecer kecil juga ikut terdampak, kata Adobe.

Adobe mencatat penjualan di toko-toko besar melonjak 403 persen pada Thanksgiving, Kamis (26/11) dan Black Friday dibandingkan rata-rata harian pada Oktober. Sementara itu, penjualan di pengecer kecil juga tumbuh 349 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement