REPUBLIKA.CO.ID, SAN SALVADOR -- Polisi El Salvador menggiring anggota geng yang berhasil ditangkap ke hadapan wartawan dan kamera. Tampaknya hal itu dilakukan untuk menunjukkan ketegasan Presiden Najib Bukele terhadap organisasi kejahatan dan kekerasan yang mereka lakukan.
El Salvador menangkap sekitar 600 anggota geng Mara Salvatrucha (MS-13) dan rivalnya 18th Street. Dua kelompok yang anggotanya paling banyak ditangkap dalam operasi yang diumumkan Jumat (27/11) lalu.
Penangkapan itu dilakukan dalam upaya Amerika Serikat (AS) membantu negara-negara Amerika Tengah seperti El Salvador, Guatemala dan Honduras menangkap anggota organisasi kejahatan. Para tahanan itu diarak di depan pers pada Sabtu (28/11), salah satu taktik yang kerap digunakan Presiden Bukele. Pemerintah El Salvador mengatakan para anggota geng itu telah didakwa atas pasal pembunuhan, penculikan, penyeludupan dan perdagangan manusia.
Pada bulan April lalu, Bukele memicu amarah organisasi hak asasi manusia. Ia mengunggah foto para tahanan di penjara yang setengah telanjang, saling berhimpitan di dalam sebuah barisan, di tengah pandemi virus corona. Para tahanan itu dipenjara atas pasal kekerasan.
Dalam pidatonya yang dijaga pasukan bersenjata berat di depan alun-alun, Menteri Keamanan Rogelio Rivas menyebut sebagian besar tahanan terbaru adalah 'teroris'. Semua tahanan mengenakan masker dan menundukkan kepala.
Pemerintah mengatakan berdasarkan data jumlah pembunuhan tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu di periode yang sama. Bukele yakin hal ini disebabkan kehadiran militer dan polisi di jalan-jalan dan penjara yang dikendalikan geng-geng.
Pada bulan September lalu, situs berita El Faro mempublikasikan investigasi mengenai negosiasi antara pemerintah dengan MS-13. Pemerintah ingin geng tersebut mengurangi angka pembunuhan untuk ditukar hal lain seperti dukungan elektoral untuk Bukele.
Pemerintah Bukele membantah tuduhan tersebut. Pengamat keamanan Jeannette Aguilar mengatakan penangkapan anggota MS-13 yang terbaru dapat dimaksudkan untuk membantah tuduhan pemerintah bernegosiasi dengan organisasi kejahatan itu.