Ahad 29 Nov 2020 18:19 WIB

Polisi tidak Permasalahkan Kepulangan Habib Rizieq

Polisi hanya menangani persoalan hukum soal penyakit wabah menular.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ratna Puspita
Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser di Mako Polresta Bogor Kota, Ahad (29/11).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser di Mako Polresta Bogor Kota, Ahad (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polresta Bogor Kota tidak mempermasalahkan kepulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dari Rumah Sakit Ummi, Kota Bogor. Sebab, kepulangan pasien dari rumah sakit bukan ranah kepolisian.

"Terkait kepulangan beliau itu tidak kaitannya dengan kami," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser kepada wartawan, Ahad (29/11).

Baca Juga

Menurutnya, kepulangan Habib Rizieq sebagai pasien di sebuah rumah sakit adalah kewenangan masing-masing pasien. Karena itu, Hendri mengatakan, polisi sama sekali tidak ingin ikut campur terkait dengan kepulangan imam besar FPI itu.

"Artinya beliau berobat di sana di RS Ummi, silakan mau kembali mau datang itu urusan beliau dengan rumah sakit. Jadi kalau dikatakan kabur, kurang pas buat saya. Beliau sudah meninggalkan rumah sakit tersebut dengan pertimbangan apa, silakan dikonfirmasi ke rumah sakit," jelas Hendri.

Dia memastikan, polisi hanya menangani persoalan hukum yang dilaporkan oleh Satgas Covid-19 Kota Bogor kepada RS Ummi terkait dugaan menghalangi atau menghambat proses penanganan penyakit wabah menular. "Kita Polresta Bogor Kota fokus kepada penanganan penegakan hukumnya. Di situ ada Pasal 14 Ayat 1,2 UU Nomor 4 Tahun 1984. Kita fokus di situ," kata dia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement