REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengutarakan kekhawatirannya terkait situasi di kawasan pasca-pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran. Kendati demikian, ia mengisyaratkan tak dapat menerima pembunuhan tersebut.
"Kami prihatin tentang situasi di Iran dan kawasan yang lebih luas, kami ingin melihat penurunan ketegangan," kata Raab kepada Sky News pada Ahad (29/11).
Raab menyadari belum banyak fakta terungkap terkait pembunuhan ilmuwan nuklir Iran yang diketahui bernama Mohsen Fakhrizadeh. Inggris pun masih menunggu untuk memperoleh informasi tersebut.
"Tapi saya akan mengatakan bahwa kami tetap berpegang pada aturan hukum humaniter internasional yang sangat jelas menentang penargetan warga sipil," ujar Raab.