Ahad 29 Nov 2020 20:11 WIB

Pembunuhan Ilmuwan Iran, Inggris Khawatirkan Situasi Kawasan

Ilmuwan nuklir Iran diserang kelompok bersenjata di timur Teheran pada Jumat (27/11).

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Foto dari TV Iran IRIB menunjukkan lokasi serangan terhadap ilmuwan nuklir kenamaan Mohsen Fakhrizadeh, di Damavand, selatan Ibu Kota Tehran, Iran, 27 November 2020.
Foto: EPA
Foto dari TV Iran IRIB menunjukkan lokasi serangan terhadap ilmuwan nuklir kenamaan Mohsen Fakhrizadeh, di Damavand, selatan Ibu Kota Tehran, Iran, 27 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengutarakan kekhawatirannya terkait situasi di kawasan pasca-pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran. Kendati demikian, ia mengisyaratkan tak dapat menerima pembunuhan tersebut. 

"Kami prihatin tentang situasi di Iran dan kawasan yang lebih luas, kami ingin melihat penurunan ketegangan," kata Raab kepada Sky News pada Ahad (29/11). 

Baca Juga

Raab menyadari belum banyak fakta terungkap terkait pembunuhan ilmuwan nuklir Iran yang diketahui bernama Mohsen Fakhrizadeh. Inggris pun masih menunggu untuk memperoleh informasi tersebut. 

"Tapi saya akan mengatakan bahwa kami tetap berpegang pada aturan hukum humaniter internasional yang sangat jelas menentang penargetan warga sipil," ujar Raab.