Ahad 29 Nov 2020 20:24 WIB

Gunung Api Ili Lewotolok Erupsi, BNPB Minta Evakuasi Warga

Status Gunung Api Ili Lewotolok alami peningkatan.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Muhammad Hafil
 Gunung Api Ili Lewotolok Erupsi, BNPB Minta Evakuasi Warga. Foto: Gunung Meletus/Ilustrasi
Foto: Republika
Gunung Api Ili Lewotolok Erupsi, BNPB Minta Evakuasi Warga. Foto: Gunung Meletus/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga di sekitar Gunung Api Ili Lewotolok, di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengevakuasi diri ke tempat aman di luar dua kilometer dari titik puncak. Peringatan tersebut, menyusul peningkatan aktivitas gunung berapi tersebut, pada Ahad (29/11) pagi waktu setempat. 

BNPB melaporkan, pagi tadi, sekitar pukul 09:45 WITA erupsi Gunung Api Ili Lewotolok mengalami erupsi dengan mengepulkan awan panas tebal mencapai 4000 meter di atas puncak. BNPB, pun meningkatkan status kebencananaan level dua, atau waspada terhadap aktivitas gunung berapi tersebut, pada Ahad (29/11) siang.

Baca Juga

“Terkait dengan situasi aktivitas vulkanik, PVBMG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi) merekomendasikan agar masyarakat atau siapapun yang ingin mendaki, agar tidak berada dalam aktivitas zona bahaya, di sekitar kawah gunung, dan di seluruh area dalam radius dua kilomter,” begitu himbauan BNPB, yang disampaikan Kepala Pusat Data dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, kepada wartawan di Jakarta, pada Ahad (29/11). 

BNPB, berdasarkan laporan dari PVMBG, mencatat kenaikan aktivitas Gung Api Ili Lewotolok sudah terjadi sejak 7 Oktober 2020. Peningkatan status gunung api, dipicu oleh adanya aktivitas vulkanis yang meningkat. Yaitu, berupa kegempaan tektonik lokal, berupa vulkanis dalam, maupun dangkal. “Peningkatan aktivias vulkanis tersebut, signifikan,” terang BNPB dalam laporannya.

Peningkatan aktivitas vulkanis itu, semakin meningkat, dengan catatan erupsi pada Ahad (29/11) pagi. Dikakatan, erupsi tersebut, mengeluarkan awan panas yang membentuk kolom abu kelabu tebal setinggi 4000 meter di atas puncak. “Laporan PVMBG mengamati kolom abu condong ke arah timur dan barat,” begitu laporan lanjutan BNPB. Erupsi, pun dibarengi dengan aktivitas gempa lokal yang tercatat pada seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm, dan berdurasi 10 menit.

BNPB menambahkan, aktivitas vulkanik yang terjadi di Gunung Api Ili Lewotolok ini, menambah jumlah peningkatan gunung-gunung berapi aktif yang ada di Indonesia saat ini. BNPB mencatat, saat ini, ada tiga gunung api yang dalam status siaga, atau level III. Yaitu, Gunung Api Sinabung di Sumatera Utara (Sumut), Gunung Merapi di Yogyakarta-Jawa Tengah (Jateng), dan Gunung Karangetang di Sulawesi Utara (Sulut). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement