REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Badan Amil Zakat Nasional (Banzas) Kabupaten Pamekasan di Pulau Madura, Jawa Timur menyalurkan dana sebanyak Rp 464 juta yang sebagian disalurkan untuk membantu beasiswa santri, santri hafal Alquran serta beasiswa untuk mendukung program satu keluarga satu sarjana (SKSS) dan Non-SKSS di wilayah itu.
"Jumlah santri yang menerima bantuan beasiswa tahun ini sebanyak 62 orang, beasiswa bagi santri yang hafal Alquran sebanyak 37 orang, bantuan beasiswa untuk program SKSS tujuh orang dan yang Non-SKSS sebanyak 20 orang," kata Ketua Baznas Pamekasan Fadli Ghazali di Pamekasan, Ahad (29/11).
Selain digunakan untuk program peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui bantuan beasiswa, Baznas Pamekasan juga menyalurkan hasil pengumpulan zakat, infaq dan sedekah melalui lembaga itu untuk membantu warga miskin dan kurang mampu, modal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), santunan anak yatim, bantuan ternak kambing produktif, dan bedah rumah tidak layak huni (RTLH).
Total jumlah mustahik Baznas Pamekasan sebanyak 800 orang. Dari jumlah itu, 126 di antaranya merupakan penerima pada program bantuan beasiswa yang terdiri dari santri, santri hafal Alquran, penerima bantuan program SKSS dan Non-SKSS.
Menurut Ketua Baznas Pamekasan Fadhli Gazali dana Baznas sebesar Rp 464 juta lebih yang disalurkan kepada 800 orang penerima yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan itu, termasuk bantuan dari Baznas Jawa Timur yang disalurkan melalui Baznas Pamekasan.
Sebelumnya, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Pamekasan Halifaturrahman saat menghadiri acara penyerahan bantuan dari Baznas Jatim ke Baznas Pamekasan di Pendopo Budaya Wakil Bupati Pamekasan Sabtu (28/11) menyatakan, pihaknya mengapresiasi kepedulian Baznas Jatim mendukung program beasiswa santri dan santri hafal Alquran yang dicanangkan Pemkab Pamekasan.
"Insya Allah bantuan dari Baznas Jatim ini sangat mendukung, khususnya warga miskin dan kaum dhuafa di Kabupaten Pamekasan ini," kata Halifaturrahman atau Mamang yang dalam acara itu juga dihadiri langsung oleh Ketua Baznas Provinsi Jawa Timur KH Abd Salam Nawawi.
Bantuan dari Baznas Jatim ini sebagai bentuk dukungan program bagus pemkab dibawah kepemimpinan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan Wakilnya Raja'e mengalokasikan anggaran untuk memberikan beasiswa kepada para santri dan pelajar yang hafal Alquran.
"Dana ini merupakan amanah dari donatur Baznas di Jawa Timur. Kami sampaikan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pamekasan," ujar KH Abd Salam Nawawi saat menyerahkan bantuan tersebut di Pendopo Budaya Wakil Bupati Pamekasan, Sabtu (28/11).
Ia menilai, potensi dana dari zakat, infaq dan sedekah (ZIS) di Pamekasan sangat besar, dan jika dikelola secara maksimal bisa mencapai miliaran rupiah. Maka, komunikasi dengan berbagai pihak dan semua elemen masyarakat perlu ditingkatkan, sehingga program baik itu juga bisa terealisasi dengan baik.
Kabupaten Pamekasan merupakan satu-satunya kabupaten di Pulau Madura yang menetapkan kebijakan memberikan bantuan beasiswa kepada santri dan santri yang hafal Alquran.
Tahun 2020 ini, merupakan kali pertama program yang digagas Bupati Baddrut Tamam dan Wakilnya Raja'e ini diberlakukan.
Sebanyak 2.000 santri dan santri hafal Alquran mendapatkan beasiswa yang bersumber dari APBD Pemkab Pamekasan dan program ini mampu menginspirasi sejumlah kabupaten lain di Indonesia dengan meniru program beasiswa santri dan santri hafal yang dicanangkan Pemkab Pamekasan.
"Saat kami mengikuti pelatihan di Lemhanas RI beberapa hari lalu, program Pemkab Pamekasan ini selalu disampaikan oleh narasumber yang mengisi pelatihan dan disebutkan bahwa program yang kami jalankan adalah sesuai dengan kearifan lokal dan mendukung program nasional yakni ikut mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Wakil Bupati Pamekasan Raja'e di Pamekasan, Ahad (29/11).
Awalnya, anggaran program beasiswa santri dan santri yang hafal Alquran ini hanya untuk 1.500 orang saja. Namun karena adanya dukungan dari sejumlah elemen, termasuk Baznas Pamekasan dan Baznas Provinsi Jawa Timur, maka realisasinya bertambah dari 1.500 menjadi 2.000 orang.
"Maka dari itu, saya dan pak bupati, terus melakukan berbagai pendekatan. Sebab, kalau mengandalkan APBD, terus terang tidak mungkin. Maka, pola kemitraan dan kerja sama baik dengan berbagai elemen kami lakukan, seperti dengan Baznas Jatim ini," kata wabup.