REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Aparat keamanan TNI-Polri Korem 132/Tadulako dan Polda Sulawesi Tengah melakukan trauma healing kepada warga yang menjadi korban kekerasan terduga kelompok MIT Poso di di Dusun Lewonu Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi.
"Diharap masyarakat tenang dan tidak khawatir, negara dalam hal ini TNI-Polri akan selalu hadir untuk melindungi warganya, dan diharapkan warga dapat beraktivitas kembali sebagaimana biasa,” kata Karo SDM Polda Sulteng Kombes Pol Hary Haryadi didampingi Kasrem 132/ Tadulako Kol Inf Dwi Suharjo, seperti dalam rilis Humas Polda Sulteng, di Palu, Ahad (29/11) malam.
Ia mengatakan kehadiran tim trauma haeling Biro SDM Polda Sulteng akan memberikan edukasi, penghiburan agar masyarakat baik orang tua dan anak-anak tidak berlarut dalam rasa ketakutan akibat peristiwa yang dialami.
“Terhadap anak-anak diajak bermain dan bernyanyi serta diberikan alat permainan, tampak keceriaan di antara mereka, orang tua diberikan pencerahan, edukasi untuk menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri serta perlahan dapat menghilangkan rasa ketakutan,” ujarnya.
Ia mengatakan, selain melakukan kegiatan trauma healing, TNI-Polri juga melakukan penyerahan sembako sebanyak 250 paket kepada keluarga korban dan masyarakat yang mengungsi.
Ia mengatakan apa yang dilakukan TNI-Polri ini merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan atas musibah yang menimpa warga Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Akibat kekerasan ini, menyebabkan empat warga meninggal dunia yang terjadi pada Jumat (29/11) lalu, dan beberapa rumah warga dibakar oleh pelaku yang diduga kelompok DPO MIT Poso.
Kejadian ini menimbulkan rasa ketakutan warga, sehingga sampa saat ini sedikitnya 49 kepala keluarga masih mengungsi di Balai Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi.