REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Keluarga lima orang anggota klub Harley Owner Group (HOG) Bandung Siliwangi Chapter yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan anggota TNI 0304/Agam, di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Jumat (30/10) lalu akhirnya buka suara. Mereka, kompak menyatakan permohonan terbuka maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh instansi TNI.
"Walaupun sudah larut kejadiannya, saya perwakilan Michael Simon, saya memminta maaf kepada masyarakat Indonesia yang tersinggung dan merasa tersakiti," ujar Rizki Ananda, istri dari Michael Simon, salah satu tersangka pengeroyokan dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Mercure, Kota Bandung, Ahad malam (29/11).
Rizki mengatakan, ia juga meminta maaf kepada institusi yang tersinggung dengan perbuatan suaminya. Bahkan, semua pelaku sudah pernah datang meminta maaf langsung ke korban.
Permohonan maaf tersebut, kata Rizki, diutarakan dengan tujuan membuat suasana adem di dunia maya. Karena, keluarganya mendapat teror serta tekanan cukup besar dari netizen di media sosial.
Tidak hanya keluarga, teror dan hujatan netizen di media sosial sangat mempengaruhi bisnis kosmetik dan klinik kecantikan yang dijalaninya.
"Banyak orang yang meneror saya di media sosial. Anak saya paling kecil di twitter sudah di exploitasi. bukan hanya keluarga saya, anak saya, customer saya juga ditampilkan di instagram dan medsos lainya. Tapi keluarga paling besar meraskaan kerugian," papar Rizki sambil menangis.
Rizki berharap, apa yang dilakukan suaminya tidak membuat keluarganya membuat keluarganya menjadi tertekan.
"Oke suami saya salah, tapi tolong, jangan bawa-bawa keluarga," katanya.
Rizki pun, sempat menyodorkan beberapa bukti-bukti cuitan atau komentar di media sosial yang bernada meneror dan bullying. Menurutnya, kemungkinan besar dia akan melakukan pelaporan terhadap akun-akun di media sosial yang melakukan hal tersebut.
"Sampai rumah saya mau dibakar. Mungkin kami akan melaporkan kalau suami saya sudah bisa pulang. Akan kami laporkan dan sudah kita simpan semua datanya dan akan kita proses semua," katanya.
Selain Rizki Ananda, seorang perempuan bernama Rosdiana (52), ibu dari Jhavier Al Hafis Daffa yang juga salah satu tersangka pengeroyokan, meminta maaf atas kejadian yang melibatkan anaknya. Menurutnya, anaknya sangat mencintai TNI.
"Anak saya juga dilahirkan di keluarga TNI, kakeknya tentara, buyutnya tentara, jadi mereka yang diluar sana tidak perlu mengajarkan anak saya menyintai TNI. Karena dia menyintai TNI seperti menyintai kakeknya sendiri," papar Rosdiana.
Di tempat yang sama, Penasehat hukum empat orang dari lima tersangka pengeroyokan Aldi Sandika mengatakan, pihaknya mengapresiasi instansi-instansi TNI Polri yang terus mengawal proses hukum terhadap para anggota HOG Bandung Siliwangi Chapter.
"Saya mengapresiasi pihak TNI-Polri dengan proses hukum secara profesional berjalan. Kami menghargai proses hukum tersebut tersebut dan bukan berarti tidak-tanduk atau insiden tersebut harus dibenarkan," katanya.
Aldi berharap, apa yang jadi curahan hati keluarga tersangka bisa mengehentikan teror dan tekanan di media sosial terhadap keluarga para tersangka.
Menurutnya, semua harus melihat apa yang disampaikan keluarga. Efek domino dari kejadian tersebut dirasakan keluarga dengan kearifanya berbagi pihak telah meminta maaf. "Kiaa sama- sama menghargai proses hukum, kita juga harus menegakkan praduga tak bersalah terhadap klien saya," katanya.
Aldi berharap, persidangan yang rencananya akan dilakukan pekan depan dapat berjalan secara aman dan damai.
"Besar harapan kami tidak ada hal yang tidak diinginkan dalam sidang nanti yang Insya Allah minggu depan akan disidangkan," katanya.