Senin 30 Nov 2020 06:45 WIB

Normalisasi Israel, Penasihat Gedung Putih ke Arab Saudi

Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner akan bicarakan normalisasi Saudi-Israel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Penasihat Gedung Putih sekaligus menantu Presiden AS Donald Trump Jared Kushner.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Penasihat Gedung Putih sekaligus menantu Presiden AS Donald Trump Jared Kushner.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner, dan timnya akan berkunjung ke Arab Saudi dan Qatar pekan ini. Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan dia akan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) di kota Neom Saudi, dan emir Qatar di negara itu dalam beberapa hari mendatang.

Kushner akan bergabung dengan utusan Timur Tengah, Avi Berkowitz dan Brian Hook, serta kepala eksekutif Perusahaan Keuangan Pembangunan Internasional AS, Adam Boehler. Mereka akan merundingkan kesepakatan normalisasi antara Israel dan Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Sudan sejak Agustus.

Baca Juga

Pejabat itu mengatakan mereka ingin memajukan lebih banyak perjanjian semacam itu sebelum Presiden Donald Trump menyerahkan kekuasaan kepada Presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari. Pejabat AS percaya membujuk Arab Saudi ke dalam kesepakatan dengan Israel akan mendorong negara-negara Arab lainnya untuk mengikuti.

Pejabat itu mengatakan Kushner bertemu di Gedung Putih pekan lalu dengan Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Ahmad Nasser Al-Mohammad Al-Sabah. Kuwait dipandang penting dalam setiap upaya untuk menyelesaikan keretakan tiga tahun antara Qatar dan anggota Dewan Kerja Sama Teluk lainnya.

Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab, yang tergabung dalam GCC, memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada 2017 dan memberlakukan boikot atas tuduhan bahwa Qatar mendukung terorisme, tuduhan yang dibantahnya

Meski upaya gencar AS mencari solusi agar Saudi mau menormalisaai hubungan dengan Israel, tampaknya negara itu tidak berada di ambang mencapai kesepakatan penting seperti itu. Para pejabat dalam beberapa pekan terakhir telah berfokus pada negara-negara lain, dengan kekhawatiran tentang pengaruh regional Iran sebagai faktor pemersatu.

Perjalanan Kushner terjadi setelah pembunuhan ilmuwan Iran, Mohsen Fakhrizadeh, pada Jumat (27/11) di Teheran oleh penyerang tidak dikenal. Pemerintah Barat dan Israel yakin Fakhrizadeh adalah arsitek program senjata nuklir rahasia Iran.

Beberapa hari sebelum pembunuhan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan bertemu dengan MBS dalam kunjungan pertama yang dikonfirmasi secara publik oleh seorang pemimpin Israel. Media Israel mengatakan mereka bergabung dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Pertemuan bersejarah itu menggarisbawahi penentangan terhadap Teheran membawa perubahan strategis negara-negara di Timur Tengah. MBS dan Netanyahu khawatir Biden akan mengadopsi kebijakan serupa terhadap Iran yang diadopsi selama kepresidenan AS Barack Obama. Biden mengatakan akan bergabung kembali dengan pakta nuklir internasional dengan Iran yang dihentikan Trump pada 2018.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement