REPUBLIKA.CO.ID, Perjuangan tidak kenal lelah dalam menghadapi pandemi Covid-19 terus dilakukan tim medis yang berjibaku di lapangan. Salah satunya, dilakukan tim medis di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Petugas Homecare dan ambulans Sigap (Siap, ikhlas, segera antar jemput pasien) menjadi garda terdepan dalam menangani pasien positif maupun kontak erat Covid-19. Setiap harinya, mereka menjemput pasien maupun warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Perjuangan mereka terekam dengan jelas di akun media sosial, baik Facebook dan Instagram. "Penjemputan pasien post rawat Covid-19 kali ini sangat menguji kesabaran, bayangkan kami butuh 9 jam menunggu kordinasi keluarga," ujar petugas ambulans Sigap UPT Penunjang Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Miftah dan Deri dalam akun Instagram UPT Penunjang Kesehatan, Sabtu (28/11).
Para petugas pun sampai harus memohon kepada keluarga pasien dengan Covid agar menerima sang ibu di rumah setelah menjalani perawatan Covid-19. Petugas dengan dilengkapi alat pelindung diri (APD) tersebut berupaya meyakinkan bahwa keluarga adalah support sistem terkuat untuk semangat hidup seseorang. Selain itu, mereka pun berharap agar tak ada lagi stigma negatif terhadap pasien Covid-19.
Sebab, kalau bukan keluarga siapa lagi yang akan merawat mereka. Hasilnya, pasien post-rawat tersebut bisa diterima keluarga. Dalam akun media sosial tersebut itu masih banyak pengalaman petugas lainnya yang menggambarkan betapa butuh perjuangan ekstra dalam menangani pasien Covid-19.
Tidak hanya menangani pasien Covid-19. Tim ambulans Sigap dan Homecare juga diterjunkan untuk memantau penerapan protokol kesehatan di berbagai kegiatan masyarakat dan pemerintahan dengan meminta warga memakai masker, mengecek suhu tubuh, dan mengimbau menjaga jarak agar tidak berkerumun.
Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Rita Fitrianingsih menerangkan, petugas Homecare dan ambulans Sigap dibawah UPT Penunjang Kesehatan jadi yang terdepan dalam penanganan Covid-19. "Mereka memantau pasien yang isolasi mandiri dan menjemput pasien untuk ke rumah sakit serta mengantarkan ke rumah setelah perawatan,'' kata dia.
Dalam kerjanya di lapangan mereka dibekali alat pelindung diri (APD) yang lengkap. Sehingga telah menerapkan standar protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Mereka kata Rita, telah menjadi ikon penanganan Covid-19 di lapangan khususnya di Kota Sukabumi. Terutama dalam menangani pasien isolasi mandiri dan menjemput pasien.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memberikan apresiasi atas kinerja tim Ambulans Sigap dan petugas Homecare dalam penanganan Covid-19. '"Kinerja mereka sangat luar biasa, tanpa kenal lelah dalam penanganan Covid-19 dan kami ucapkan terimakasih serta penghargaan,'' ujar dia.
Hasil kerja keras ini pun mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang menetapkan inovasi Homecare sebagai top 45 inovasi pelayanan publik 2020 pada 25 Nopember 2020 lalu. Di Jawa Barat, dari top 45 inovasi secara nasional hanya Kota Sukabumi yang masuk melalui layanan Homecare.
Prestasi ini, kata Fahmi, tidak lepas dari kinerja petugas Homecare yang terjun langsung dalam penanganan Covid-19. Mereka tidak pantang menyerah dalam menjalankan tugasnya untuk membantu warga.
Lahirnya inovasi Homecare berawal dari beberapa tahun lalu. Saat itu, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengikuti pengabdian masyarakat yakni memberikan tindakan kepada warga yang mengalami gangguan kesehatan. Selanjutnya, pemda berupaya hadir melalui layanan jemput bola dalam bidang kesehatan.
Sebelumnya, ketika masyarakat mengalami gangguan kesehatan harus datang ke layanam kesehatan terdekat atau rujukan. Namun dengan program homecare, perawat mendatangi rumah warga.
Intinya, ungkap Fahmi, Homecare dan Ambulans Sigap adalah program yang digulirkan Pemkot melalui Dinkes agar warga merasakan kehadiran pemerintah di tengah mereka. Program ini adalah kolaborasi Pemkot dengan PPNI.
"Ke depan pelayanan dan penanganan Covid-19 harus mengedepankan tiga nilai yakni pengabdian, perjuangan, persatuan dan kesatuan," ungkap Fahmi. Ketiga nilai ini jadi spirit untuk terus menghadapi pandemi Covid-19.