Senin 30 Nov 2020 13:19 WIB

Jatim Ekspor 2,9 Ton Tokek Kering ke China

Permintaan tokek kering dari Indonesia tidak pernah berhenti.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fuji Pratiwi
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya melakukan ekspor 2,9 ton tokek (bihu) kering ke China.
Foto: Karantina Pertanian Surabaya
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya melakukan ekspor 2,9 ton tokek (bihu) kering ke China.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya, Jawa Timur melakukan ekspor 2,9 ton tokek (bihu) kering ke China. 

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Musyaffak Fauzi mengungkapkan, jika dirupiahkan, nilai ekspor tokek kering tersebut mencapai Rp 117 juta. Sebelum diekspor, Balai Besar Karantina Pertanian memastikan, tokek kering tersebut sudah melalui sertifikasi.

Baca Juga

Musyaffak menjelaskan, tokek kering merupakan bahan baku obat tradisional di China. Ramuan tersebut dipercaya dapat mengusir masuk angin, mengobati asma dan penyakit kulit, bahkan tumor serta kanker. Dengan beragam manfaat yang dimiliki, tidak heran bila permintaan tokek kering dari Indonesia tidak pernah berhenti.

Sebelum diekspor, Musyaffak juga memastikan tokek kering tersebut diperiksa baik secara fisik maupun dokumen oleh Karantina Pertanian Surabaya. "Berdasarkan hasil pemeriksaan, bihu kering tersebut dokumennya lengkap dan memenuhi syarat, sehingga Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (KH 12) dapat diterbitkan," ujar Musyaffak melalui siaran pers, Senin (30/11). 

Musyaffak menyampaikan, potensi ekspor tokek kering dari Jawa Timur sangat menjanjikan. Eksportasi tokek kering melalui Karantina Pertanian Surabaya  tercatat 10 kali pada periode Januari-November 2020. Tokek kering tersebut diekspor ke China, Taiwan, dan Hong Kong.

"Selain itu berdasarkan data Otomasi Karantina Pertanian, bihu kering yang diekspor sepanjang Januari-November mencapai 33,913 ton dari beberapa perusahaan di Jawa Timur," kata Musyaffak.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement