REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Sebanyak 110 orang meninggal dunia dalam serangan keji di desa Koshobe dekat kota utama Maiduguri, di timur laut Nigeria, Sabtu (29/11). Para petani itu dibantai dengan keji dengan cara diikat bersama kemudian dibunuh.
"Sedikitnya 110 warga sipil tewas secara kejam dan banyak lainnya terluka dalam serangan ini. Insiden itu adalah serangan langsung paling kejam terhadap warga sipil tak berdosa tahun ini. Saya menyerukan para pelaku tindakan keji dan tidak masuk akal ini dibawa ke pengadilan," kata Koordinator PBB di Nigeria, Edward Kallon, dilansir di The National News, Senin (30/11).
Kallon mengatakan, ada laporan banyak perempuan telah diculik dan menyerukan agar mereka segera dikembalikan ke tempat aman. Penculikan dan penyerangan yang mengerikan itu dilakukan oleh bandit bersenjata yang masuk menggunakan sepeda motor.
"Seluruh sistem PBB dan komunitas kemanusiaan yang bekerja memberikan bantuan penyelamatan hidup dan pembangunan bagi yang paling rentan di Negara Bagian Borno sangat marah atas insiden tersebut," kata Kallon.
Pemakaman dilakukan pada Ahad (29/11) yang juga dihadiri oleh gubernur negara bagian Borno, Babagana Umara Zulum. Sebanyak 43 mayat ditemukan pada Sabtu di desa terdekat Zabarmari dan segera dimakamkan.
Presiden Muhammadu Buhari mengutuk keras serangan itu dan mengatakan dia mendukung tentara untuk menjaga keamanan negara. "Seluruh negeri telah terluka oleh pembunuhan yang tidak masuk akal ini," kata Buhari.
Buhari mengatakan pemerintah mendukung tentara Nigeria mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi penduduk Nigeria dan wilayahnya. Serangan itu terjadi saat pemilihan umum negara bagian Borno yang telah lama tertunda berlangsung. Serangan yang sering dilakukan oleh Boko Haram dan kelompok saingannya, Negara Islam Provinsi Afrika Barat, telah menunda pemungutan suara.
Mantan menteri penerbangan Femi Fani-Kayode, memanggil pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau atas pembunuhan itu. “Boko Haram dan pemimpinnya Abubakar Shekau adalah wabah terbesar yang pernah melanda Nigeria. Mereka harus dihancurkan dan dihapuskan dari muka bumi," kata Fani-Kayode dalam cicitannya.
Para ekstremis semakin menyerang para penebang, petani dan nelayan di Borno, menuduh mereka menjadi mata-mata militer dan milisi pro-pemerintah. Pekan sebelumnya, Boko Haram juga menyerang konvoi Zulum, menewaskan tujuh tentara dan dua warga sipil.
Dalam dua serangan bulan lalu, Boko Haram membunuh 22 petani yang bekerja di ladang irigasi dekat Maiduguri. Lebih dari 30 ribu orang meninggal dalam pemberontakan ekstremis di Nigeria, terutama di timur laut. Sekitar tiga juta orang telah mengungsi dari rumah mereka sejak 2009.
Baca juga: Bagaimana Hukum Istri Menolak Hubungan Intim Paksa?