Senin 30 Nov 2020 14:03 WIB

'Kapolda Harus Gerak Cepat Terkait Teror di Sulteng'

Kepolisian harus memastikan kebenaran apakah kejahatan biadab ini dilakukan teroris.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Agus Yulianto
Ketua Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan Herman Herry
Foto: ANTARA /RENO ESNIR
Ketua Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan Herman Herry

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR Herman Herry mengutuk, keras aksi teror yang menyebabkan satu keluarga di Dusun Lewono Desa Lembantongoa, Sulawesi Tengah, terbunuh dan disertai pembakaran sejumlah rumah, Jumat (27/11). Pimpinan Komisi Hukum itu menuntut Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso memerintahkan jajarannya untuk bekerja cepat dan serius menyelesaikan kasus tersebut. 

"Saya prihatin dengan kejadian ini dan mengutuk keras kebiadaban para pelaku aksi teror yang tidak hanya melakukan pembunuhan atas satu keluarga, tetapi juga membakar sejumlah rumah di mana ada di antaranya merupakan rumah yang dijadikan tempat pelayanan umat Kristiani," ujar Herman dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (28/11).

"Kasus ini harus menjadi perhatian serius bagi Kapolda Sulawesi Tengah untuk segera memerintahkan jajarannya mengusut tuntas kasus ini dan membawa orang-orang yang bertanggung jawab ke muka hukum," ucap ujar Herman. 

Legislator PDI Perjuangan itu berharap. aparat kepolisian tidak memperlakukan kasus ini sebagai kriminalitas biasa. Terlebih dengan kabar yang beredar bahwa tindak pembunuhan dan pembakaran tersebut dilakukan oleh kelompok teroris lokal.

Menurut dia, kepolisian harus memastikan kebenaran apakah kejahatan biadab ini memang dilakukan oleh teroris lokal sebagaimana kabar yang beredar. Jika memang demikian, lanjut dia, artinya aparat yang berwenang memiliki tugas tambahan untuk membebaskan masyarakat setempat dari ketakutan akan adanya sisa-sisa kombatan teroris lokal tersebut. 

"Saya meminta aparat secara profesional segera melakukan tindakan yang dianggap perlu demi mengembalikan keamanan di daerah tersebut. Negara tidak boleh kalah dari siapapun yang mencoba-coba merusak ketentaraman dan kerukukunan masyarakat," ujar dia. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh oleh sejumlah orang tak dikenal pada Jumat siang waktu setempat. Pembunuhan ini juga disertai pembakaran sejumlah rumah di sekitar tempat kejadian.

Peristiwa ini menyebar luas di media sosial Facebook dengan menyebut ada sejumlah rumah dan gereja yang dibakar oleh pelaku. Namun, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso dalam keterangannya mengatakan bahwa tidak ada gereja yang dibakar, melainkan rumah yang biasa dipakai untuk pelayanan umat Kristiani.

Di sisi lain, Herman berharap, masyarakat tidak terpancing dengan peristiwa ini dan menyerahkan sepenuhnya penuntasan kasus kepada pihak berwenang.

"Tindakan cepat dan tegas diperlukan dari aparat kepolisian agar peristiwa ini tidak menimbulkan ekses negatif berbau isu SARA. Kepastian hukum harus diperlihatkan dan rasa aman masyarakat mesti segera dipulihkan," ujar Herman.

Selain itu, Heeman berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpancing dengan kabar-kabar di media sosial. Ia meminta masyarakat menyerahkan sepenuhnya penuntasan kasus ini kepada pihak yang berwajib. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement