Senin 30 Nov 2020 14:23 WIB

Polri Usut Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi

Delapan orang anggota kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora sebagai pelaku kekerasan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus Yulianto
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono
Foto: Tribrata Polri
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Polri Irjen Prabowo Argo Yuwono mengatakan, satgas Tinombala telah diterjunkan untuk mengusut kasus pembunuhan satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Pengerahan personel TNI juga akan dilakukan jika hal tersebut dibutuhkan dalam Operasi Tinombala.

"Saat ini penyidik dan Densus 88 sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan. Masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap tenang karena TNI dan Polri akan ikut patroli dan akan bersama-sama dengan masyarakat. Silakan melaksanakan kegiatan seperti biasa. TNI dan Polri akan membantu dan memberikan rasa aman disana," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (29/11).

Dikatakannya, hingga saat ini, pihaknya sedang melakukan tahapan selanjutnya untuk menyelesaikan kasus tersebut. Dia berharap, kejadian seperti ini tidak terulang lagi, seiring akan berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

"Harapannya semoga tidak terjadi lagi kejadian seperti ini mengingat sebentar lagi juga akan dilaksanakan Pilkada," kata dia.

Sebelumnya diketahui, satu keluarga yang terdiri dari empat orang di Dusun Lepanu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah tewas dibunuh diduga dari kelompok teroris. Keempat korban yang dibunuh adalah Yasa alias Yata sebagai kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka dan Pedi.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Inspektur Jenderal Abdul Rakhman Baso menduga, delapan orang anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora sebagai pelaku kekerasan di Sigi. Dugaan terhadap delapan orang DPO atau buron itu berdasarkan keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian. 

"Keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian, kami konfirmasi dengan foto-foto DPO MIT Poso, ada kemiripan,” kata Baso, di Palu, Ahad (29/11).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement