Senin 30 Nov 2020 15:11 WIB

Gubernur Sumbar Harap Pilkada tidak Timbulkan Permusuhan

Pilkada diharap tak munculkan permusuhan di Sumbar.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Gubernur Sumbar Harap Pilkada tidak Timbulkan Permusuhan. Foto: Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat melakukan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Adaptasi Kebiasaan Baru di Pasar Kota Pariaman, Rabu (7/10).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Gubernur Sumbar Harap Pilkada tidak Timbulkan Permusuhan. Foto: Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat melakukan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Adaptasi Kebiasaan Baru di Pasar Kota Pariaman, Rabu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno berharap kontestasi Pilkada serentak 2020 yang sudah di depan mata tidak menimbulkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat. Menurut Irwan, perbedaan pandangan dan pilihan politik tidak harus sampai merembet pada persoalan pribadi.

"Karena beda dukungan, beda pandangan, dan beda politik ini menjadikan kita bermusuh-musuhan. Saya harap jangan sampai seperti itu," kata Irwan saat kegiatan Pembekalan Pilkada Berintegritas 2020 di Kantor Gubernur Sumbar belum lama ini.

Baca Juga

Mengingat pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 akan sedikit berbeda dari biasanya karena digelar di tengah pandemi covid-19, Irwan menginginkan pihak kepolisian, TNI, Satpol PP dan seluruh jajaran pengamanan untuk selalu siap menghadapi situasi apapun dalam mengsukseskan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020.

Penyelenggaraan Pilkada harus mematuhi semua aturan PKPU dan masyarakat untuk tetap disiplin terhadap protokol kesehatan, terutama saat menyalurkan hak suara.

Karena pandemi belum selesai sehingga seluruh pihak diminta tidak larut dalam euforia pesta demokrasi.

Selain itu, Irwan mengajak seluruh penyelanggara Pilkada untuk membangun sinergitas, guna mewujudkan Pimpinan Daerah yang berkualitas, melalui Pilkada serentak yang jujur dan berintegritas.

"Tentunya harus diiringi dengan sosialisasi secara masif semua pihak yang terlibat, peserta, paslon dan semua partai politik," ucap Irwan.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement