REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam serangan bersenjata terhadap buruh tani di persawahan Nigeria. Puluhan orang dilaporkan tewas dan banyak pula yang diculik oleh kelompok penyerang.
"Sekretaris Jenderal mengutuk keras serangan mengerikan terhadap buruh pertanian padi di desa Koshobe, dekat ibu kota Negara Bagian Borno, Maiduguri oleh tersangka militan pada 28 November. Korban tewas dilaporkan tewas dan banyak lainnya terluka atau diculik, termasuk wanita," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan pada Ahad (29/11), dikutip laman Sputnik.
Guterres menyerukan agar mereka yang diculik segera dipulangkan dalam keadaan sehat dan selamat. "Mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan keji ini akan segera diadili," ujarnya.
Pada Sabtu pekan lalu, sekelompok pria bersenjata dengan menunggang sepeda motor menyerang puluhan warga sipil yang bekerja di sawah di Kawasan Pemerintah Daerah Jere di Negara Bagian Borno. Menurut koordinator PBB di Nigeria Edward Kallon, sedikitnya 110 orang tewas dalam insiden tersebut. Beberapa wanita juga diculik.
Borno adalah benteng pertahanan kelompok milisi Boko Haram. Mereka diketahui telah menyatakan sumpah untuk setia kepada ISIS. Boko Haram terkenal karena berbagai serangan teror dan penculikan di Afrika barat.