Senin 30 Nov 2020 16:07 WIB

Tingkat Keterisian RS di Jabar Capai 75 Persen

Standar WHO keterisian rumah sakit seharusnya 65 persen.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pengurus RW merapikan ruangan isolasi mandiri di Baros, Cimahi, Jawa Barat, Ahad (29/11/2020). Akibat penuhnya ruang isolasi bagi pasien yang terduga terinfeksi COVID-19 di berbagai rumah sakit di Bandung Raya, pengurus RW 05 Kelurahan Baros berinisiatif untuk mengubah sebuah ruangan menjadi ruang isolasi mandiri secara swadaya guna mengantisipasi penularan COVID-19.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Seorang pengurus RW merapikan ruangan isolasi mandiri di Baros, Cimahi, Jawa Barat, Ahad (29/11/2020). Akibat penuhnya ruang isolasi bagi pasien yang terduga terinfeksi COVID-19 di berbagai rumah sakit di Bandung Raya, pengurus RW 05 Kelurahan Baros berinisiatif untuk mengubah sebuah ruangan menjadi ruang isolasi mandiri secara swadaya guna mengantisipasi penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tingkat keterisian Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 di Jawa Barat melebihi ambang batas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, saat ini RS sudah mencapai 75 persen.

"Keterisian di Jabar sekarang sudah 75 persen. Sebenarnya ini juga sudah diambang batas, kan ambang batas itu 65 persen," ujar Uu, Senin (30/11).  

Baca Juga

Mesikipun tidak merinci, menurut Uu, angka 75 persen itu didominasi oleh daerah Bogor Depok dan Bekasi (Bodebek). Di mana daerah tersebut tercatat cukup banyak pasien Covid-19.

"Kalau wilayah lain ini relatif aman tapi dari jumlah itu kan diakumulasikan di Jabar," katanya.

Sebagai solusinya, kata dia, pihaknya akan terus berupaya memberikan penyadaran kepada masyarkat. Terutama dalam menjalankan anjuran pemerintah mengenai protokol kesehatan.

"Sebab apapun program kami ini kalau masyarakat tidak sadar akan prorokol kesehatan ini tidak ada artinya. Maka kesadaran masyasrakat paling penting. Kami juga tidak akan lelah menyampaikan," paparnya.

Kendati demikian, kata Uu, dari 27 kota kabupaten di Jabar terdapat sejumlah daerah yang dianggap terbaik dalam mengupayakan penanganan Covid-19. Adapun daerah itu, yakni Kabupaten Bekasi, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut dan Kota Sukabumi.

"Walaupun zona merah, Kabupaten Bekasi sekarang penanganan Covid-nya bagus," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement