Senin 30 Nov 2020 16:56 WIB

Kasus Covid-19 India Melonjak Dekati 10 Juta Kasus

India mencatat kenaikan lebih dari 38 ribu kasus Covid-19

Red: Nur Aini
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kasus baru infeksi virus corona di India naik 38.772 sehingga negara itu sekarang memiliki 9,43 juta kasus Covid-19. Hal itu diungkapkan kementerian kesehatan pada Senin (30/11).

Angka itu membuat India menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Namun, kasus baru harian Covid-19 di India telah menurun sejak mencapai puncaknya pada September.

Baca Juga

Kenaikan kasus baru itu menjadikan hari ke-23 berturut-turut di mana kasus harian Covid-19 tetap di bawah angka 50.000. Jumlah korban jiwa akibat Covid-19 naik 443 dalam 24 jam terakhir, dan sekarang total korban jiwa mencapai 137.139.

Terkait upaya pengadaan vaksin Covid-19, India mengharapkan vaksin Covid-19 yang didukung pemerintah akan diluncurkan pada awal Februari, saat negara itu juga sedang melakukan uji coba tahap akhir vaksin Sputnik V dari Rusia. Selain itu, Kepala Institut Serum India, yang membuat vaksin Covid-19 AstraZeneca, mengatakan bahwa pada 23 November hasil uji coba dengan status akhir positif dari kandidat vaksin akan memungkinkan institut tersebut untuk mencari otorisasi penggunaan darurat pada akhir tahun, sebelum mendapatkan persetujuan untuk peluncuran penuh pada Februari atau Maret tahun depan.

Sementara itu, Dewan Riset Medis India (ICMR) membantu penyelidikan atas dugaan reaksi merugikan selama uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca, tetapi tidak menemukan alasan untuk merekomendasikan untuk menghentikan pengujian, kata seorang pejabat senior ICMR pada Ahad (29/11).

Seorang pria berusia 40 tahun menyampaikan dalam surat keluhan yang dilihat oleh Reuters bahwa dia menderita gejala gangguan "neurologis dan psikologis" yang serius setelah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dalam uji coba yang dijalankan oleh Institut Serum India (Serum Institute of India/SII), yang merupakan mitra lokal di India untuk perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement