Selasa 01 Dec 2020 00:05 WIB

Nekat Mudik ke Solo, Silakan Tempati Benteng Vastenburg

Pemkot tak bisa menyediakan rumah karantina semewah Gedung Grha Wisata Niaga.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agus Yulianto
benteng vastenburg
benteng vastenburg

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, secara tegas mengimbau agar masyarakat tidak mudik ke Solo saat libur akhir tahun. Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) bakal menyiapkan lokasi karantina bagi para pemudik yang nekat ke solo. Benteng Vastenburg menjadi salah satu opsi lokasi karantina.

Wali Kota mengatakan, menjelang libur akhir tahun, Pemkot tidak akan bisa menyediakan rumah karantina semewah Gedung Grha Wisata Niaga dan Dalem Joyokusuman yang digunakan sebagai lokasi karantina pemudik saat Lebaran. Sebab, sementara ini Grha Wisata Niaga digunakan sebagai asrama Brimob. Sedangkan Dalem Joyokusuman juga digunakan untuk kepentingan lain. Sementara Dalem Priyosuhartan digunakan untuk karantina tenaga kesehatan (nakes).

"Dengan sangat terpaksa karena tidak punya, kalau ada yang mudik ya kami buatkan tenda barak TNI di Benteng Vastenburg sana," kata Wali Kota kepada wartawan, di Balai Kota Solo, Senin (30/11).

Pertimbangannya, lokasi Benteng Vastenburg yang luas sehingga bisa menampung ribuan bahkan puluhan ribu pemudik. Opsi lainnya, menggunakan gedung sekolah yang sudah lama tidak dipakai untuk kegiatan belajar mengajar.

Pemkot juga mencari lokasi alternatif lainnya. Namun, jika tidak ada gedung yang bisa dimanfaatkan, maka akan menggunakan Benteng Vastenburg.

"Kami baru rancang dengan Pak Sekda. Satu-satunya jalan di sana (Benteng Vastenburg). Nanti kami pinjam tenda TNI. Lantainya kami benahi dulu," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Wali Kota mengimbau kepada masyarakat lebih baik merayakan Natal dan Tahun Baru di tempat perantauan. Hal itu lantaran kasus Covid-19 di Kota Solo mengalami kenaikan signifikan dalam sebulan terakhir.

"Makanya, jangan pulang daripada dikarantina di tenda barak. Jadi kayak pengungsian," ujarnya.

Nantinya, para pemudik yang dikarantina akan mendapatkan fasilitas seperti rumah karantina waktu Lebaran. Di antaranya, pengecekan kesehatan secara rutin, makan, serta olahraga bersama.

"Seperti mudik Lebaran. Wajib karantina dua pekan karena Solo meledak kasusnya. Daripada enggak ketemu keluarga, lebih baik tidak usah mudik," tegasnya.

Di samping itu, Pemkot juga memaksimalkan peran Jogo Tonggo dalam memantau warga yang datang di lingkungan RT/RW. Jika ada pemudik datang, maka pemangku wilayah diminta melapor ke Pemkot. 

"Nanti kami jemput. Kalaupun membawa surat sehat dari kota asal belum menjamin. Makanya daripada dikarantina lebih baik tidak usah ke sini," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement