REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci memperingatkan potensi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut. Hal itu dikarenakan jutaan pelancong telah kembali ke rumah mereka pasca-liburan Thanksgiving.
"Hampir pasti akan ada peningkatan karena apa yang terjadi dengan perjalanan itu," kata Fauci dalam acara bincang CNN State of the Union pada Ahad (29/11).
Pekan lalu, kesibukan di bandara AS memang meningkat menyusul adanya libur Thanksgiving. "Kita mungkin melihat lonjakan (kasus) dalam dua atau tiga pekan. Kami tidak ingin menakut-nakuti orang-orang, tapi itulah kenyataannya," ujar Fauci.
Menurut dia, tren tersebut tak menyenangkan. Kasus dapat kembali meroket saat liburan Natal karena akan lebih banyak perjalanan dan pertemuan keluarga.
Koordinator penanganan Covid-19 Gedung Putih Deborah Birx tak menyangkal pendapat Fauci. "Sekarang kita memasuki gelombang pasca-Thanksgiving dengan penyakit tiga, empat, dan sepuluh kali lebih banyak di seluruh negeri," ucapnya.
Jenderal ahli bedah AS Jerome Adams pun tak menutup-nutupi potensi lonjakan kasus Covid-19 di AS. "Saya ingin jujur kepada rakyat Amerika. Ini akan menjadi lebih buruk selama beberapa pekan ke depan," katanya.
Saat ini AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Menurut data John Hopkins University, dalam 24 jam hingga Senin (30/11), Negeri Paman Sam melaporkan 140.651 kasus baru virus korona. Sementara tambahan kematian sebanyak 822 orang.
Sejauh ini AS telah mencatatkan 13.373.673 kasus Covid-19 dengan korban meninggal sebanyak 266.887 jiwa.