Senin 30 Nov 2020 18:45 WIB

Luhut Akui Covid-19 dalam Dua Pekan Terakhir Kurang Baik

Luhut tegaskan pemerintah berupaya keras untuk mengatasi pandemi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan
Foto: Ist
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui perkembangan kasus Covid-19 dalam dua minggu terakhir tidak begitu baik. Pemerintah akan berusaha untuk mengatasi pandemi ini.

"Dalam dua minggu terakhir, situasinya memang kurang baik, tapi kita berusaha keras untuk bisa menaklukkan COVID-19 ini," kata Menko Luhut Pandjaitan saat menyampaikan sambutan dalam Tri Hita Karana Forum Dialogue Cloud Event "Indonesia Omnibus Law For a Better Business Better World" secara virtual, Senin.

Baca Juga

Luhut mengatakan ada 13 provinsi kontributor utama atau sekitar 84 persen total kasus Covid-19 nasional yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Riau, Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Selatan, Banten, dan Papua.

Pemerintah sendiri menyiapkan tiga strategi kunci untuk menangani Covid-19 di provinsi-provinsi tersebut. Di antaranya melakukan deteksi dini dan mendorong kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus melalui kampanye besar-besaran dan operasi yustisi. "Ini tidak mudah, tapi saat ini saya rasa lumayan oke," kata Menko Luhut Pandjaitan.

Strategi kedua yakni menyediakan fasilitas isolasi terpusat untuk pasien tanpa gejala dan pasien bergejala ringan. Hal itu penting gunda mengurangi okupansi rumah sakit, sekaligus mencegah penularan lebih luas. "Jakarta cukup berhasil mengatasi hal ini karena fasilitas isolasi cukup baik," imbuh Menko Luhut Pandjaitan.

Sementara strategi ketiga yakni menerapkan standarisasi manajemen klinis dalam penyembuhan pasien Covid-19. "Ini juga penting seperti obat standarnya, rumah sakitnya. Angka kematian juga bisa dikurangi dengan ini," kata Menko Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement