Senin 30 Nov 2020 19:00 WIB

PM India Modi Ingin Kembangkan Vaksin Covid-19 Dalam Negeri

PM Modi mengunjungi perusahaan pengembang vaksin Covid-19

Red: Nur Aini
 Perdana Menteri India Narendra Modi
Foto: AP/Manish Swarup
Perdana Menteri India Narendra Modi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perdana Menteri India Narendra Modi mendorong pengembangan vaksin Covid-19 di dalam negeri melalui tinjauan ekstensif ke sejumlah produsen vaksin. Hal itu berdasarkan keterangan Kedutaan Besar India di Jakarta, Senin (30/11).

Modi telah mengunjungi Taman Biotek Zydus di Ahmedabad, Biotek Bharat di Hyderabad, dan Institut Serum India di Pune, yang dua diantaranya adalah tempat India secara swadaya mengembangkan vaksin untuk melawan Covid-19, sedangkan satu lainnya merupakan produsen vaksin dunia.

Baca Juga

Dalam kunjungan tersebut, Modi memberi tahu para ilmuwan bahwa ia memilih untuk bertemu mereka secara langsung untuk meningkatkan semangat dan membantu mempercepat upaya mereka pada saat kritis dalam perjalanan pengembangan vaksin.

“PM Modi menekankan bahwa India menganggap vaksin tidak hanya penting untuk kesehatan yang baik tetapi juga sebagai barang global, dan merupakan kewajiban India untuk membantu negara-negara lain, termasuk negara-negara di lingkungan kita, dalam perang kolektif melawan virus,” demikian keterangan tersebut.

Dalam upaya memimpin dunia untuk penelitian dan produksi vaksin Covid-19, India mengundang duta besar dari 100 negara sahabat untuk ke Pune pada 4 Desember mendatang untuk mengunjungi Serum Institute of India dan Gennova Biopharmacies Limited. Upaya tersebut dilakukan berdasarkan misi India menjadi “apotek dunia” dalam perjuangannya melawan pandemi.

Per 28 November 2020, India memiliki 6.731 kasus Covid-19 per satu juta penduduk. Dalam hal jumlah kematian per juta populasi, India mencatat 98 kematian per juta populasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement