REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani meminta pertanggungjawaban badan intelijen Israel, Mossad, dan kelompok teror MKO atas pembunuhan ilmuwan terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh. Shamkhani menambahkan Israel dan layanan spionasenya melalui Mossad telah melakukan pembunuhan pada tokohnya.
Dirinya menegaskan Organisasi Mujahidin-e Khalq (MKO) juga terlibat dalam serangan itu. Tudingan Shamkhani didasari dengan petunjuk yang ditemukan Iran atas serangan itu.
“Telah menjadi jelas bagi kami siapa yang mendalangi ini dan apa latar belakangnya. Munafeqin (teroris Organisasi Mujahidin-e Khalq) telah pasti terlibat dan elemen kriminal dalam pekerjaan ini pasti rezim Zionis dan Mossad,’’ ujar dia mengutip ifpnews, Senin (30/11).
Namun demikian, ia mengakui rumitnya serangan yang baru-baru ini terjadi. Terlebih, dengan adanya campur tangan peralatan teknologi. Menurutnya, tidak ada juga pembunuh yang hadir di tempat kejadian.
Dirinya tak menyangkal sebagai martir industri nuklir dan seorang insinyur serta jenderal militer, Fakhrizadeh telah menjadi incaran pembunuhan sejak 20 tahun terakhir. Namun menurutnya, sistem intelijen Iran telah secara tepat mampu memprediksi kejadian serangan terhadap Fakhrizadeh dan kemungkinan lokasi kejadian.
"Termasuk prediksi kemungkinan pembunuhan padanya. Namun keseriusan tersebut tidak diperhitungkan kali ini, karena frekuensi laporan (kemungkinan serangan) selama 20 tahun ini," tuturnya.
Pejabat senior keamanan nasional itu menambahkan, sejauh ini musuh juga diketahui melakukan banyak operasi yang gagal dan belum dipublikasikan.
Fakhrizadeh, seorang ilmuwan senior nuklir dan pertahanan Iran, dibunuh di sebuah kota kecil di timur Teheran pada 27 November. Dalam sebuah pesan pascainsiden tersebut, Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei meminta semua administrator terkait untuk menyelidiki kejahatan ini, seraya tegas menuntut para pelaku dan komandannya.