REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Cucu Rasulullah SAW, sayyidina Al-Hasan, dikisahkan juga turut menuntut qisas atas pembunuhan ayahnya, Ali bin Abi Thalib.
Pembunuhan tersebut terjadi ketika sang khalifah keempat, pengganti Utsman bin Affan itu keluar rumah untuk melaksanakan sholat subuh. Pada saat itulah, Abdurrahman bin Muljam berhasil membunuh menantu Rasulullah itu.
Dikutip dari buku Hasan dan Husain the Untold Story karya Sayyid Hasan al-Husaini, sebagaimana menukil riwayat Imam At-Thabari dalam kitab Tarikhnya, beberapa waktu setelah kematian sang ayah, al-Hasan bersiap-siap melaksanakan hukuman qisas terhadap Ibnu Muljam.
Akhirnya, pembunuh durjana itu dibawa ke hadapan massa untuk diqisas. Ibnu Muljam tampak begitu ketakutan, hingga mengiba-iba kepada al-Hasan.
Ibnu Muljam berkata: "Maukah kamu menerima tawaranku? Demi Allah, setiap kali aku bersumpah kepada Allah, aku selalu menepatinya. Dahulu aku bersumpah kepada-Nya di sisi Ka'bah, untuk membunuh Ali dan Mu'awiyah, atau aku yang terbunuh karena itu. Sekarang, lepaskanlah aku agar aku dapat membunuh Mu'awiyah. Aku bersumpah kepadamu, demi Allah, jika aku tidak berhasil membunuh Mu'awiyah, atau aku berhasil membunuhnya dan aku tetap hidup, aku akan kembali menyerahkan diri kepadamu".
Mendengar tawaran demikian, al-Hasan berkata: "Demi Allah, itu tidak akan pernah terjadi sebelum kamu melihat Neraka." Ibnu Muljam kemudian dibawa ke depan, lalu al-Hasan pun mengqisasnya.