Selasa 01 Dec 2020 10:55 WIB

Warga Surabaya Diminta Waspadai Gelombang Kedua Covid-19

Banyak warga Surabaya yang kendor menerapkan protokol kesehatan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto
Foto: Humas Pemkot Surabaya
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Sekretaris IV Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto mengungkapkan adanya permintaan khusus dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar warga Kota Pahlawan tidak kendor menerapkan protokol kesehatan. Tujuannya, mengantisipasi munculnya gelombang kedua penularan Covid-19.

Sebab, ia memperhatikan di lapangan sudah banyak warga yang kendor menerapkan protokol kesehatan ini. “Jadi, Bu Wali meminta kami untuk mengantisipasi adanya gelombang kedua Covid-19, karena ada indikasi penurunan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan,” kata Irvan di Surabaya, Selasa (1/12).

Baca Juga

Irvan mendorong agar Satgas mandiri, baik yang berada di lingkungan kerja, tempat usaha maupun rumah ibadah agar diaktifkan kembali. Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kembali kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

"Satgas mandiri di tempat kerja, tempat usaha dan tempat Ibadah bisa lebih diaktifkan lagi dalam penegakan dan penerapan protokol kesehatan. Saya mengajak kepada semua warga untuk terus mengaktifkan Satgas-Satgas itu,” kata dia.

Ia juga mengingatkan kepada pihak penyelenggara kegiatan hajatan untuk selalu konsisten dengan apa yang sudah diusulkan dan direkomendasikan oleh Satgas. Terutama terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatannya pada saat acara berlangsung.

“Perlu diingat juga, bilamana tidak sesuai dengan rekomendasi Satgas, maka akan ada konsekuensi hukum yang akan diberlakukan. Ini penting demi keselamatan bersama,” ujarnya.

Irvan juga mendorong masyarakat agar mengaktifkan dan mengoptimalkan kembali Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Ini semata-mata untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya gelombang kedua penyebaran Covid-19.

"Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo diharapkan perannya lebih optimal, terutama terkait memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Bahkan, jika ada yang positif di wilayahnya, diharapkan melakukan langkah-langkah seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, yaitu bloking dan karantina di skala RT dan RW," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement