Selasa 01 Dec 2020 12:30 WIB

Ulama Didorong Bawa Kedamaian dan Kerukunan Bagi Umat

Pemerintah juga harus mendengarkan fatwa-fatwa alim ulama.

Red: Fernan Rahadi
Ulama (ilustrasi)
Foto: Republika/mgrol100
Ulama (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak dapat dipungkiri bahwa sejarah kemerdekaan Indonesia lahir dari peran penting para ulama. Ulama adalah teladan tidak hanya dalam aspek keagamaan, tetapi panutan dalam perilaku berbangsa dan bernegara. Dakwah ulama dinilai harus menyatukan, bukan memecah belah masyarakat. Nasehat ulama adalah mengedukasi bukan memprovokasi.

"Seharusnya ulama itu memberikan contoh yang baik memberikan penjelasan bahwa ajaran Islam itu membawa kedamaian, membawa kerukunan, dan toleransi. Jangan sampai ulama menyampaikan dakwah yang mengandung unsur radikalisme, apalagi terorisme," ujar Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Tarbiyah Islamiyah (PP Perti) KH Anwar Sanusi, akhir pekan lalu.

Lebih lanjut, Anwar menyebut bahwa memang di dalam berdakwah diwajibkan untuk mengajak dengan lemah lembut, mengajak dengan bahasa yang santun. Kalau ada ada yang menamakan dirinya ulama tapi bertutur bahasa yang kasar, memecah belah maka yang disampaikan itu bisa dibilang bukan menyampaikan ajaran Islam secara baik.

"Ulama harus bisa memberikan contoh dan teladan yang baik pada masyarakat. Meskipun memang terkadang ada penyampaian beberapa ulama, beberapa tokoh masyarakat yang seolah-olah memprovokasi. Tapi yang buruk-buruk itu janganlah diikuti," tuturnya.