Selasa 01 Dec 2020 16:23 WIB

Warga Diminta Waspada Penyakit Cikungunya

Ratusan warga terjangkit penyakit Cikungunya atau nyeri sendi.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah warga menutup hidungnya saat berlangsungnya pengasapan (fogging) di lingkungan perumahan warga. Fongging dilakukan salah satunya untuk membasmi nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit cikungunya (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah warga menutup hidungnya saat berlangsungnya pengasapan (fogging) di lingkungan perumahan warga. Fongging dilakukan salah satunya untuk membasmi nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit cikungunya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Munculnya banyak genangan air pada musim penghujan seperti sekarang, menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui nyamuk mengalami lonjakan. Seperti di Kabupaten Purbalingga, ratusan warga terjangkit penyakit Cikungunya atau nyeri sendi yang penularannya disebabkan oleh nyamuk.

"Sejak beberapa bulan terakhir, penyakit Cikungunya di Purbalingga memang mengalami peningkatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono, Selasa (1/12).

Baca Juga

Dia menyebutkan, salah satu daerah yang cukup banyak warganya terjangkit Cikungunya, adalah warga Desa Blater Kecamatan Kalimanah. Di Desa tersebut, sepanjang sebulan terakhir sudah ada 116 warga yang terjangkit Cikungunya. "Dari jumlah 116 kasus tersebut, 102 sudah sembuh. Tinggal 14 pasien yang masih sakit dan sudah diobati oleh petugas Puskesmas," jelasnya.

Untuk mencegah meluasnya penyakit tersebut, Hanung menyebutkan, pihaknya sudah melakukan fogging sebanyak dua kali pada November 2020 ini. "Kita juga minta agar warga mengintensifkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan melakukan tindakan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur)," katanya.