Selasa 01 Dec 2020 16:30 WIB

China Sebut Nikmati Persahabatan dengan Dunia Islam

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ingin meningkatkan kerja sama dengan China

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Bendera China. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengungkapkan negaranya menikmati hubungan dan persahabatan dengan dunia Islam.
Foto: ABC News
Bendera China. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengungkapkan negaranya menikmati hubungan dan persahabatan dengan dunia Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengungkapkan negaranya menikmati hubungan dan persahabatan dengan dunia Islam. Hal itu dia sampaikan merespons keinginan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk meningkatkan kerja sama dengan Beijing.

"Sesi ke-47 Dewan Menteri Luar Negeri OKI membuat pernyataan positif dan bersahabat tentang China dan menyatakan kesiapan untuk memperkuat kerja sama dengan China. China sangat menghargainya," kata Hua dalam pengarahan pers pada Senin (30/11), dikutip laman resmi Kementerian Luar Negeri China.

Baca Juga

Baru-baru ini, OKI mengadakan pertemuan tingkat menteri di Niamey, Niger. Dalam resolusi yang dirilis seusai kegiatan, diungkapkan keinginan untuk meningkatkan kerja sama dengan China. Hua mengungkapkan China memelihara komunikasi dan pertukaran yang baik dengan OKI. "China menikmati persahabatan tradisional dengan dunia Islam," ujarnya.

Menurut Hua, China dan OKI telah melakukan kerja sama penting dalam penanganan pandemi Covid-19. Belum lama ini, OKI pun mengutus dua delegasi ke China dan mengunjungi Provinsi Xinjiang. "Delegasi tersebut sepenuhnya menegaskan pentingnya Pemerintah China untuk melindungi hak-hak umat Muslim dan sangat memuji upaya pencegahan China dalam kontra-terorisme serta deradikalisasi," ucapnya.

China, kata Hua, sangat mementingkan pengembangan hubungan dengan OKI. "Kami siap untuk lebih memperdalam pertukaran dan kerja sama dengan OKI serta bekerja untuk pengembangan hubungan yang komprehensif dan mendalam antara China dan dunia Islam," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement