REPUBLIKA.CO.ID, BRISTOL -- Personel militer mulai mendirikan pusat vaksinasi massal di stadion sepak bola dan rugby di Bristol, Inggris. Hal ini menyusul pernyataan Perdana Menteri Boris Johnson yang mengatakan vaksin Covid-19 buatan Oxford-AstraZeneca siap diluncurkan beberapa pekan ke depan.
Anggota angkatan bersenjata terlihat bekerja di stadion dari pagi hingga malam pada Senin (30/12). Rencananya stadion itu akan digunakan sebagai fasilitas untuk menyuntikkan vaksin kepada ribuan orang di Bristol dan sekitarnya.
Kepala Badan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menolak memberikan rincian rencana pusat vaksinasi. Dewan kota Bristol mengkonfirmasi bahwa pekerjaan di stadion sedang dikoordinasikan oleh tentara dalam persiapan program vaksinasi yang dipimpin NHS.
Dewan Kota Bristol mengatakan pihaknya memberikan nasihat dan bimbingan kesehatan masyarakat. Tetapi proyek tersebut dipimpin oleh NHS setempat.
"Tujuannya (pusat vaksinasi) agar kami siap untuk apa pun yang datang yang memungkinkan kami bekerja demi keselamatan penduduk, jadi kami akan memastikan semua yang kita punya ada di tempatnya," kata Walikota Bristol, Marvin Rees dilansir dari the Guardian pada Selasa (1/12).
Pemerintah telah mencadangkan kapasitas produksi senilai 50 juta poundsterling selama 18 bulan di CP Pharmaceuticals, untuk memasok vaksin ke NHS. Diperkirakan kapasitas untuk memproduksi 4 ribu botol vaksin per jam setelah dapat persetujuan obat.
Pejabat serikat buruh, Dave Griffiths, mengatakan pabrik Wrexham telah mempekerjakan 40 staf untuk menangani permintaan vaksin. Adapun rencananya untuk memproduksi 150.000 botol vaksin sehari. Laporan itu mengatakan program imunisasi akan diberikan melalui pusat vaksinasi massal (MVC), pusat komunitas.
Vaksinasi diharapkan diberikan 12 jam sehari, tujuh hari sepekan di pusat vaksinasi. Adapun dana 2,3 juta poundsterling telah dialokasikan untuk mendukung tenaga kerja dan penyiapan lokasi.