Selasa 01 Dec 2020 18:45 WIB

Biden Beri Banyak Peran untuk Perempuan di Bidang Ekonomi

Biden berkomitmen meningkatkan keragaman di tingkat tertinggi pemerintah federal

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Janet Yellen akan menjadi Menteri Keuangan wanita pertama di AS. Joe Biden berkomitmen meningkatkan keragaman di tingkat tertinggi pemerintah federal. Ilustrasi.
Foto: AP/Jacquelyn Martin
Janet Yellen akan menjadi Menteri Keuangan wanita pertama di AS. Joe Biden berkomitmen meningkatkan keragaman di tingkat tertinggi pemerintah federal. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WILMINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden, akan menyodorkan banyak tokoh perempuan untuk menangani ekonomi negara tersebut. Dia secara resmi akan memperkenalkan penasihat kebijakan ekonomi utamanya di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, pada Selasa (2/12).

Biden akan bersama pilihannya untuk beberapa jabatan senior, termasuk nominasinya untuk Menteri Keuangan AS yang merupakan mantan mantan Ketua Federal Reserve, Janet Yellen. Pilihan lain yang akan diajukan adalah ekonom di Universitas Princeton, Cecilia Rouse, sebagai ketua Dewan Penasihat Ekonomi.

Baca Juga

Ada pula ekonom Heather Boushey dan Jared Bernstein sebagai anggota dewan. Kepala eksekutif dari lembaga think tank Center for American Progress, Neera Tanden, sebagai kepala Kantor Manajemen dan Anggaran.

Nominasi terbaru Biden akan menempatkan beberapa perempuan dalam peran ekonomi teratas. Langkah ini mencerminkan komitmennya untuk meningkatkan keragaman di tingkat tertinggi pemerintah federal.

Rouse akan menjadi wanita kulit hitam pertama yang memimpin Dewan Penasihat Ekonomi. Dia akan bertugas menasehati presiden tentang kebijakan ekonomi.

Sedangkan Tanden akan menjadi wanita kulit berwarna pertama yang menjalankan Kantor Manajemen dan Anggaran. Yellen akan menjadi Menteri Keuangan wanita pertama.

Ketiga sosok perempuan yang akan membantu Biden ini akan membutuhkan persetujuan Senat untuk dapat bekerja. Beberapa Republikan, yang saat ini memegang mayoritas tipis, menyatakan penentangan langsung terhadap Tanden yang dianggap sosok yang memecah belah baik di sayap kanan maupun kiri.

Beberapa program bantuan yang ditujukan untuk memerangi kerusakan ekonomi pandemi, seperti tunjangan pengangguran yang meluas, akan berakhir bulan ini. Sedangkan rancangan aturan stimulus baru telah terjebak dalam ketidakpastian politik selama berbulan-bulan dengan Partai Republik dan Demokrat berselisih mengenai jumlah paket pengeluaran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement