REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi mengatakan, Musyawarah Nasional (Munas) MUI mengikuti protokol kesehatan (prokes) nasional. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya klaster baru Covid-19.
"Munas MUI diselenggarakan sangat disiplin dan mengacu kepada prokes nasional guna menghindari terbentuknya klaster baru. Alhamdulillah semua panitia OC dan SC hasil swabnya negatif," kata Muhyiddin dalam pesan tertulis, Selasa (1/12).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diketahui sempat menghadiri Munas MUI dan saat ini dinyatakan positif Covid-19. Terkait hal tersebut, Muhyidin berharap semoga Anies segera diberikan kesembuhan.
"Kemungkinan besar beliau (Anies) positif akibat interaksi dengan orang yang OTG atau yang lainnya. Semoga Allah segera mengangkat penyakit beliau dan mengembalikan kesehatan beliau serta memberikan ketabahan dalam menerima ujian tersebut," kata Muhyiddin.
Sebagaimana prokes nasional, orang-orang yang berada dekat dengan Anies Baswedan harus menjalani swab. Terutama anggota keluarga, para pembantunya dan mereka yang terakhir bertemu dengan Anies.
Anies mengumumkan dalam akun media sosial pribadinya pada Selasa (1/12), bahwa dirinya positif Covid-19. Tes dia lakukan setelah sebelumnya Wakil Gubernurnya, Riza Patria juga dinyatakan positif Covid-19.
Anies mengaku rutin melakukan tes usap. Pada 25 November hasil tes usap miliknya dinyatakan negatif. Akan tetapi setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria positif Covid-19, Anies melakukan tes kembali.
Pada 29 November Anies lakukan tes swap antigen dan hasilnya masih negatif. Untuk memastikan kembali, Anies melakukan tes usap PCR pada 30 November dan hasil tes usap terakhir inilah yang menyatakan Anies Baswedan positif Covid-19.