Selasa 01 Dec 2020 19:05 WIB

Evaluasi Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung Selesai Maret

Uji klinik vaksin Sonovac membutuhkan waktu karena faktor keamanan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
SinoVac, salah satu perusahaan farmasi China yang memproduksi salah satu kandidat vaksin Covid-19.
Foto: Ng Han Guan/AP
SinoVac, salah satu perusahaan farmasi China yang memproduksi salah satu kandidat vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uji klinik fase 3 Vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung, Jawa Barat, masih terus berjalan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan uji klinik vaksin Sinovac di Bandung selesai pada Januari 2021 kemudian dievaluasi dan diharapkan penilaiannya selesai pada Maret 2021 mendatang.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kemenkes Mohamad Subuh mengatakan, sebanyak 1.620 orang menjadi tenaga sukarela uji klinik vaksin Sinovac bekeria sama antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin Bio Farma dan Sinovac masih menjalani uji klinik. Sejauh ini, kata dia, belum ada kendala yang berarti, artinya mereka baik-baik saja dan berharap kondisinya tidak berbeda. 

"Kemudian semua uji klinik selesai pada Januari 2021, setelah itu dilakukan studi dan evaluasi. Kemungkinan hasil evaluasi keluar paling telat Maret 2021," kata Subuh saat berbicara di Konferensi Virtual FMB9 Bertema Vaksinasi: Pencegahan Vs Pengobatan, Selasa (1/12). 

Subuh mengakui, uji klinik vaksin Sonovac membutuhkan waktu karena faktor keamanan (safety) yang harus benar-benar dipastikan. Selain itu, dia menyebutkan, ada sejumlah vaksin di luar negeri seperti dari China dan Amerika Serikat (AS) yang telah melakukan uji klinik tahap ketiga dinluar negeri yang mungkin didatangkan ke Indonesia. 

Kendati demikian, Subuh menegaskan vaksin-vaksin ini harus lolos izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai otoritas. Setelah vaksin lolos penilaian BPOM, kata dia, petugas frontliner sektor publik seperti petugas kesehatan, aparat TNI/polri, kemudian awak media dijadwalkan menjadi kelompok pertsma yang mendapatkan vaksin.

"Skenarionya seperti itu. Ini ditunggu informasinya pada pertengahan Desember 2020," katanya.

Tak hanya itu, peta jalan pembiayaan vaksin Covid-19 juga terus digodok. Dia menyebutkan banyak hal yang dibahas, termasuk proporsi pembagian vaksin mandiri dan siapa yang dibantu subsidi pemerintah. 

Subuh mengklaim, peta jalan pembiayaan ini terus dimatangkan. Sebagai bentuk keseriusan dalam pengadaan vaksin dan akhirnya masyarakat percaya, dia menyebutkan, pemerintah telah melakukan simulasi pekan ketiga November kemarin. 

Simulasi vaksin dilakukan di Bogor, Jawa Barat dilakukan oleh presiden Joko Widodo kemudian di Karawang, Jawa Barat oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin. "Artinya kalaupun sudah datang vaksinnya, kita sudah siap melakukan," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement