REPUBLIKA.CO.ID,MERSEYSIDE -- Bek sayap Liverpool, Andy Robertson lebih menyukai jika pertandingan sepak bola tidak perlu menggunakan VAR seperti saat ini. Ia bahkan mengaku lebih menyukai wasit memberikan keputusan dengan 'mata telanjang'.
Robertson mengatakan ketidakkonsistenan dalam pengambilan keputusan oleh asisten wasit video (VAR) telah membuatnya mempertanyakan penggunaan jangka panjang.
Robertson diputuskan telah melanggar Danny Welbeck melawan Brighton and Hove Albion pada hari Sabtu lalu, dalam sebuah insiden yang mengharuskan wasit Stuart Attwell untuk melihat monitor di pinggir lapangan sebelum memberikan penalti pada saat injury time dalam hasil imbang 1-1.
"Ketika VAR masuk, kami yakin tidak akan ada area abu-abu, semuanya akan hitam dan putih, dan saya rasa kami belum cukup memahami itu sekarang," kata Robertson dikutip Sky Sports, Selasa (1/12).
Sebelumnya, manajer Liverpool Juergen Klopp merasa frustrasi dengan para ofisial atas penalti kontroversial tersebut, sementara kapten Jordan Henderson mengatakan dirinya ingin VAR dibatalkan.
VAR dapat digunakan untuk membatalkan keputusan subjektif jika 'kesalahan yang jelas dan jelas' telah diidentifikasi, tetapi Robertson yakin sistem tersebut menghasilkan keputusan yang tidak adil.
"Ada banyak perbaikan yang harus dilakukan, kami tahu kami harus bersabar dengan VAR dan itu tidak akan sempurna dalam semalam tapi kami sekarang 18 bulan ke depan dan kesalahan yang sama masih dibuat," sambung pesepak bola asal Skotlandia.
Lebih lanjut, Robertson juga prihatin dengan banyaknya perdebatan keputusan tertentu yang terus terjadi, dan yakin para pemain akan jauh lebih bersedia menerimanya jika keputusan akhir hanya terletak pada wasit pertandingan di lapangan.
"Saya lebih suka menyerahkan pada mata telanjang wasit. Jauh lebih mudah untuk menerima kesalahan daripada ketika begitu banyak teknologi di sekitarnya."