REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lahan pemakaman untuk jenazah Covid-19 beragama Islam di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur, telah penuh. Kini, jenazah Covid-19 Muslim hanya bisa dimakamkan dengan sistem tumpang.
Andi (34 tahun), salah satu penggali kubur Covid-19 di Pondok Rangon, menjelaskan sistem tumpang adalah menempatkan jenazah Covid-19 di makam biasa yang sudah ada sebelumnya. Jadi, jenazah yang sudah ada sebelumnya akan ditimpa dengan jenazah Covid-19 lainnya.
"Misalkan, istrinya dimakamkan reguler di sini, lalu suaminya meninggal karena Covid-19. Nah suaminya bisa dimakamkan di tempat istrinya itu," kata Andi ketika ditemui Republika di TPU Pondok Rangon, Selasa (1/12) petang.
Penanggung Jawab Pelaksana Pemakaman Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Muhaimin, mengatakan, sistem tumpang itu sudah diterapkan sejak 8 November lalu. Bertepatan dengan penuhnya lahan pemakaman jenazah Covid-19 Muslim di Pondok Rangon.
Penerapan sistem tumpang, kata Muhaimin, harus memenuhi dua syarat. Pertama, jenazah Covid-19 itu mendapatkan izin untuk menggunakan tanah makam yang sudah ada. Kedua, mendapat persetujuan dari seluruh pihak keluarga dari makam yang akan ditumpangi.
"Tujuannya seperti itu agar tak ada kendala di kemudian hari. Prosesnya itu dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Dinas Pertamanan dan Hutan DKI Jakarta," kata Muhaimin.
Lahan pemakaman untuk jenazah Covid-19 yang beragama Islam di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur, sudah penuh sejak 8 November lalu. Sedangkan lahan untuk jenazah Covid-19 Kristen hanya tersisa 80 hingga 100 petak.
Sementara itu, kasus positif Covid-19 di Ibu Kota masih terus melonjak. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta per 30 November, terdapat penambahan 1.099 kasus baru Covid-19 dengan angka kematian telah mencapai 2.671 orang.
Sedangkan per 1 Desember, jumlah kasus positif kembali bertambah 1.058 kasus. Adapun angka kematian naik menjadi 2.689. Artinya, dalam sehari kemarin terdapat 18 orang yang meninggal karena Covid-19.