Rabu 02 Dec 2020 02:05 WIB

Jepang Beri Penghargaan ke Wasekjen PBNU

Wasekjen PBNU dinilai telah memperkuat hubungan diplomatik antara dua negara.

Gus Imam Pituduh
Foto: nu.or.id
Gus Imam Pituduh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - Pemerintah Jepang pada Selasa (1/12) memberi penghargaan kepada seorang warga negara Indonesia dan satu organisasi pendidikan yang berpusat di Jakarta, karena keduanya diyakini ikut berkontribusi memperkuat hubungan diplomatik antara dua negara.

Dari beberapa tokoh dan organisasi di berbagai negara yang mendapatkan penghargaan, dua di antaranya adalah Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Imam Pituduh; dan Yayasan Bina Antarbudaya, organisasi yang mengurus pertukaran pelajar bagi pelajar dari Indonesia ke sejumlah negara.

"Pada 1 Desember, Kementerian Luar Negeri Jepang mengumumkan para penerima Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang Tahun 2020 (Reiwa 2). Di antara penerima tersebut, terdapat dua individu dan organisasi (asal Indonesia) yang menerima penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang, atas jasa-jasanya dalam memberikan sumbangsih terhadap peningkatan saling pengertian antara Jepang dan Indonesia," kata Kedutaan Besar Jepang di Indonesia melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, hari ini (1/12).

Imam Pituduh, yang saat ini menjabat wasekjen PBNU, menerima penghargaan itu karena ia dianggap berperan sebagai penghubung antara NU dan Kedutaan Besar Jepang.

"Imam Pituduh berkontribusi atas peningkatan kerja sama dan saling pemahaman antara kedua negara, secara khusus, beliau memegang peran besar terhadap pelaksanaan program undangan para pemuda NU ke Jepang, yang telah terselenggara sejak 2017, antara lain pada tahapan koordinasi pelaksanaan kegiatan, pemilihan peserta, publikasi informasi secara aktif dan berbagai hal lainnya," terang kedutaan.

Kegiatan itu meningkatkan pemahaman masyarakat Jepang terhadap komunitas Islam di Indonesia, tambah pihak kedutaan.

Sementara itu, Yayasan Bina Antarbudaya, yang telah berdiri sejak 1985, merupakan organisasi yang dibentuk untuk sekretariat American Field Service (AFS) di Indonesia.

"Sebelum resmi terbentuk, yayasan ini telah mengirimkan lebih dari 3.000 pelajar ke seluruh dunia serta telah menerima lebih dari 1.500 siswa. Dalam kaitannya secara khusus dengan Jepang, Yayasan Bina Antarbudaya telah mengirimkan lebih dari 8.000 pemuda ke Jepang, termasuk peserta yang diberangkatkan ke berbagai SMA di Jepang," kata Kedubes Jepang.

Yayasan Bina Antarbudaya dan Pemerintah Jepang telah menjalani kerja sama untuk mewujudkan Pertukaran Pelajar Asia Kakehashi, program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang, sebut pernyataan yang sama.

Program pertukaran pelajar, menurut Pemerintah Jepang, "berdampak pada pencapaian kontribusi besar bagi pertukaran pemuda Jepang dan Indonesia".

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement