Rabu 02 Dec 2020 00:34 WIB

Isolasi Mandiri Anies Baswedan

Anies yang positif Covid-19 jadi pengingat virus ini bisa menularkan siapapun.

Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (1/12). Penyemprotan tersebut dilakukan setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Fatria terkonfirmasi positif Covid-19. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (1/12). Penyemprotan tersebut dilakukan setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Fatria terkonfirmasi positif Covid-19. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Flori Sidebang, Sapto Andika Candra, Dessy Suciati Saputri, Antara

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengabarkan dirinya positif terinfeksi Covid-19 pada Selasa (1/12) siang. Anies kini menjalani isolasi mandiri di rumah dinas gubernur di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, tanpa keluarga.

Baca Juga

"Isolasi mandiri yang saya lakukan akan dilakukan di rumah dinas di mana saya akan tinggal sendiri," ujar Anies dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @aniesbaswedan.

Anies mengemukakan keluarganya akan melakukan isolasi di rumah pribadinya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. "Keluarga akan tetap tinggal di rumah pribadi yang memang selama ini kami tempati," ucap Anies.

Anies juga menjelaskan akan mengikuti seluruh prosedur pengobatan yang diberikan dan ditetapkan oleh tim medis. Anies memastikan bahwa dia termasuk kategori orang yang tidak bergejala saat terpapar Covid-19.

"Saat ini kondisi saya Alhamdulillah baik, tidak ada gejala," kata dia.

Menurut Anies, kemungkinan dia terpapar Covid-19 dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang dinyatakan terpapar Covid-19 pada Ahad (30/11). Anies mengemukakan memiliki aktivitas yang intensif dengan Riza Patria sebelumnya.

"Setelah mendengar kabar bahwa Pak Wagub positif, sementara kami ada interaksi yang cukup dekat," kata Anies. Anies mendapat kabar positif Covid-19 setelah melakukan (uji usap) tes usap PCR pada Senin (30/12) dan hasilnya diketahui pada Selasa dini hari.

Anies pun meminta kepada seluruh pihak yang pernah bertemu dengannya dalam beberapa waktu terakhir agar melakukan langkah-langkah yang diperlukan, seperti isolasi mandiri atau tes usap PCR. "Bagi siapapun yang pernah bertemu saya dalam beberapa hari terakhir, bisa kontak ke puskesmas terdekat untuk menjalani swab test," jelasnya.

Anies juga memohon doa dari masyarakat. "Mohon doanya agar bisa segera kembali sembuh dan semoga Allah SWT melindungi kita semua dan merahmati kota Jakarta," ujarnya.

Ariza mengetahui positif Covid-19 setelah menjalani dua kali tes usap atau PCR. Pada tes pertama, yakni Kamis (26/11), hasilnya negatif, lalu dilanjutkan tes yang sama pada Jumat (27/11) dengan hasil terkonfirmasi positif Covid-19.

Seperti Anies, Ariza mengaku dalam kondisi yang baik dan tengah menjalani isolasi mandiri. “Alhamdulillah, meskipun hasil testing pada Jumat (27/11) kemarin menunjukan positif Covid-19, namun kondisi saya tetap dalam keadaan baik dan terkendali. Baik staf dan seluruh anggota keluarga saya juga sudah menjalani tes usap,” ungkap dia.

Berdasarkan hasil pelacakan kontak yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ariza diketahui tertular dari staf pribadinya. “Jadi, temuan positif Covid-19 ini adalah dari lingkungan pekerjaan, di mana ada staf saya tertular dari klaster keluarganya,” kata Ariza dalam keterangan tertulis resminya.

Pejabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) DKI Jakarta Sri Haryati menegaskan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang terkonfirmasi positif Covid-19 tetap memimpin jalannya pemerintahan. Sri Haryati menyatakan penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta tetap normal sesuai dengan rencana kerja masing-masing.

"Bapak Gubernur sudah menyampaikan kepada kami semua, jajaran di Pemprov DKI Jakarta agar tetap bekerja melayani masyarakat dengan giat," kata Sri.

Pelayanan harus berjalan baik dan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan karena Covid-19 bisa menimpa siapa saja. Sri mengatakan komunikasi dengan Anies maupun Riza hingga saat ini tetap berjalan, khususnya laporan secara berkala terkait perkembangan pembahasan APBD 2021.

Meskipun komunikasi dilakukan tanpa tatap muka, Sri menegaskan proses pembahasan APBD 2021 terus dilakukan secara intensif agar dapat selesai sesuai rencana.

Para Kepala Perangkat Daerah masih terus mengikuti pembahasan APBD 2021 bersama DPRD DKI Jakarta seperti juga tahun-tahun sebelumnya, dipimpin langsung oleh Sekda selaku Ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) bersama para Asisten Sekda dan OPD lainnya. "Kami berharap mudah-mudahan pembahasannya cepat selesai, Insya Allah," ujarnya.

Sri menambahkan, kegiatan pelacakan (contact tracing) juga dilakukan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta agar dapat segera ditangani dengan baik dan tidak meluas. Ia juga berharap seluruh warga Jakarta dapat terus saling mengingatkan dan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi.

Pengumuman positif Anies membuat protokol kesehatan berlaku di unit kantor Gubernur. Sesuai aturan kantor tutup selama tiga hari.

Unit kantor Wakil Gubernur di Blok B sudah ditutup sejak Ariza positif. Gedung utama Balai Kota, yang lokasinya berbeda dengan kantor Gubernur dan Wakil Gubernur akan tetap akan beroperasi dengan protokol kesehatan ketat.

Satgas Penanganan Covid-19 menyampaikan keprihatinan terhadap konfirmasi positif Covid-19 yang dialami Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, kondisi ini seharusnya menyadarkan masyarakat luas bahwa infeksi virus corona bisa menular kepada siapapun tanpa memandang latar belakang.

"Maka dari itu satgas ingatkan agar masyarakat tertib protokol kesehatan dan jangan pergi ke lokasi yang ada kerumunan. Dilarang berkerumun," kata Wiku dalam keterangan pers, Selasa (1/12).

Mengenai kebijakan pencegahan Covid-19 antara satgas daerah dengan Pemprov DKI, Wiku yakin tetap berjalan efektif meski kendali dipegang Anies secara virtual. Kebijakan pencegahan penularan Covid-19 yang dijalankan Pemprov DKI tetap fokus pada implementasi protokol kesehatan 3M dan 3T (tracing, testing, treatment).

"Selanjutnya satgas menggalakkan upaya tracing dan testing di DKI mengingat angka kasus positif di DKI terus naik dalam seminggu terakhir. Maka tracing dan testing sangat dibutuhkan untuk memutus rantai penularan," kata Wiku.

Masyarakat diminta semakin waspada dan hati-hati dalam menjalankan aktivitas di luar rumah. Warga juga diingatkan untuk menghindari penularan di tempat kerja atau luar rumah yang berpotensi membawa virus ke lingkungan keluarga.

"Kita harus waspada, tidak boleh terulang kembali peningkatan kasus yang tidak terkendali," kata Wiku.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengapresiasi langkah Anies Baswedan yang mengumumkan kondisinya setelah terpapar Covid-19. Moeldoko menyebut, publikasi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta tersebut menunjukkan sebuah tanggung jawab yang tinggi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat menjadi lebih waspada.

“Saya pikir apa yang dilakukan oleh Gubernur DKI dan Wakil Gubernur DKI juga Pak Aqil Siradj adalah sebuah responsibility yang tinggi. Kami saat ini begini, akhirnya semuanya aware,” ujar Moeldoko.

Ia menegaskan, publikasi hasil pemeriksaan Covid-19 juga akan membantu petugas kesehatan dalam melakukan pelacakan terhadap kontak erat pasien. “Kuncinya, apabila ini memiliki risiko terhadap lingkungan maka harus disampaikan kepada publik,” tambahnya.

Moeldoko pun menekankan, tokoh masyarakat perlu memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi terkait hasil pemeriksaan Covid-19 untuk mengurangi risiko paparan kepada orang lain.

Berdasarkan data hingga Selasa (1/12), kasus positif Covid-19 Jakarta bertambah sebanyak 1.058 sehingga jumlah sejak awal pandemi menjadi 137.919 kasus. Data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id menyebut pertambahan kasus positif sebanyak 1.058 kasus merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Senin (30/11) yang dilaporkan pada Selasa.

Tes PCR pada 30 November 2020 dilakukan sebanyak 14.930 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 11.944 orang baru dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.058 positif dan 10.886 negatif.

Penambahan kasus positif harian sebanyak 1.058 kasus ini, lebih tinggi daripada penambahan pada Selasa (24/11) sebanyak 1.015 kasus.

Angka itu lebih rendah jika dibandingkan penambahan pada Senin (30/11) sebanyak 1.099 kasus, Ahad (29/11) 1.431 kasus, Sabtu (28/11) 1.370 kasus, Jumat (27/11) 1.436 kasus, Kamis (26/11) 1.064 kasus, Rabu (25/11) sebanyak 1.273 kasus. Terlebih dibanding penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus dan pada Sabtu (21/11) sebanyak 1.579 kasus yang merupakan rekor penambahan tertinggi selama pandemi.

Untuk pasien sembuh dari paparan Covid-19 di Jakarta mencapai angka 125.102 orang pada Selasa setelah terjadi penambahan 1.024 orang. Angka total pasien sembuh sebanyak 125.102 orang tersebut adalah sekitar 90,7 persen dari jumlah kasus positif sebanyak 137.919 kasus.

Sebanyak 10.128 orang merupakan kasus aktif yang masih dirawat/diisolasi. Kemudian 2.689 orang meninggal dunia atau 1,9 persen dari total kasus positif.

photo
Infografis masyarakat Indonesia siap divaksin - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement