REPUBLIKA.CO.ID, MANDAILING NATAL-- Keberadaan santri dan pesantren merupakan hal yang tak dapat dipisahkan. Hal itu demi terwujudnya generasi yang cerdas dan religius. Tak terkecuali, ketersediaan pangan juga merupakan faktor yang dapat mendorong kelancaran proses kegiatan belajar mengajar dipesantren.
Lukman A Muthalib, General Manager BMH Sumut menuturkan beberapa waktu lalu, BMH mendapat kabar bahwa persediaan beras di Pesantren Darul Istiqomah Mandailing Natal hanya sampai dua hari ke depan.
"Merespons hal tersebut, kami pun mengutus tim untuk mengantarkan beras santri menuju pesantren yang berlokasi di Kabupaten Mandailing Natal tersebut," ungkapnya melalui rilis yang diterima Republika.co.id pekan lalu.
Setibanya dilokasi, tim penyaluran disambut hangat oleh santri dan pengurus pesantren. Terlebih setelah mengetahui perihal kunjungan BMH untuk menyalurkan beras.
Ustadz Syukron Khairi Nasution, pimpinan Pesantren Darul Istiqomah Mandailing Natal membenarkan bahwa pesantren sempat mengalami kekurasan persediaan beras untuk santri dan guru. Kemudian ia pun mengungkapkan rasa syukurnya atas beras yang diterimanya.
"Syukur Alhamdulillah, saya mewakili keluarga besar Pesantren Darul Istiqomah Mandailing Natal mengucapkan terima kasih atas bantuan dari bapak ibu para donatur dan juga sahabat-sahabat dari BMH. Saya tidak bisa membalas kebaikan Anda semuanya. Hanya titipan doa dari saya beserta adik-adik santri semoga bapak ibu semuanya sehat wal’afiat. Dimudahkan segala aktivitas dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT,” ujarnya yang disambut seruan “aamiin” seluruh santri yang sedang berbahagia.