REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Ilmu Pengetahuan Jerman Anja Karliczek mengatakan proses persetujuan vaksin virus corona sama seperti obat lain. Ia memastikan vaksin Covid-19 yang memenuhi standar menjadi kunci kemungkinan vaksin itu dapat diterima luas di masyarakat.
Pada Selasa (1/12) Karliczek mengatakan Badan Obat-obatan Eropa (EMA) akan menggelar sidang umum 11 Desember mendatang. Mereka akan mempertimbangkan untuk memberikan persetujuan yang diminta perusahaan farmasi Jerman BioNTech dan perusahaan AS Pfizer.
Ia menambahkan vaksin bersifat sukarela. Pihak berwenang akan bekerja keras memberi informasi pada khalayak mengenai efek samping yang mungkin terjadi setelah imunisasi seperti pusing, nyeri lokal, dan demam.
Dokter rumah sakit University Medical Center Hamburg-Eppendorf, Marylyn Addo, yang terlibat dalam uji coba vaksin saingan mengatakan cepatnya pengembangan vaksin didorong oleh besarnya upaya yang ilmuwan lakukan. Perkembangan juga didorong pendanaan yang diberikan sejak awal dan pengalaman dalam mengembangkan vaksin sebelumnya.
Sebelumnya BioNTech dan Pfizer mengatakan mereka sudah mengajukan persetujuan untuk vaksin virus corona yang mereka kembangkan ke EMA. Persetujuan yang diajukan Senin (30/11) itu melengkapi proses peninjauan yang telah dilalui sejak 6 Oktober lalu.
Langkah ini dilakukan satu hari setelah rival mereka Moderna meminta persetujuan Amerika Serikat (AS) dan Eropa untuk mendistribusikan vaksin untuk alasan kedaruratan. BioNTech mengatakan vaksin yang saat ini dinamakan BNT162b2 itu disetujui maka mungkin sudah dapat digunakan sebelum akhir 2020.